Listrik Padam, Peternak Pun Menjerit

JAMPANGTENGAH, RADARSUKABUMI.com – Perusahaan ternak ayam di Kecamatan Jampangtengah mengaku rugi dengan adanya gangguan listrik pada dua hari lalu. Ribuan ayam mereka mati mendadak karena tidak mendapatkan penerangan. Pihak perusahaan mengaku kecewa lantaran pemadaman terjadi tanpa sebelumnya ada pemberitahuan.

Seorang Penanggungjawab CV Farm Cijulang, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Nasrudin (50) mengaku sangat dirugikan tekait pedamanan listrik yang lebih dari 12 jam itu. Terlebih lagi, pemadaman listrik ini tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga menyebabkan ribuan ekor ayam pedaging miliknya mati.

Bacaan Lainnya

“Di peternakan kami ini ada lima kandang dengan jumlah populasi sebanyak 32.000 ekor. Dampak pemadaman kemarin itu, sekitar 1.000 lebih ayam mati,” jelas Nasrudin kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (6/8).

Ribuan ayam yang mati akibat pemadaman listrik ini, sambung Nasrudin, baru berusia sekitar dua minggu. Menurutnya, usia sangat muda ini ayam butuh pencahayaan yang cukup supaya menghasilkan daging yang maksimal. “Ayam yang berusia nol sampai 15 hari itu sangat rentan. Sehingga saat terjadi pemadaman listrik, ayam ini banyak yang mati karena stres dan kedinginan,” paparnya.

Saat terjadi pemadaman listrik, ujar Nasrudin, perusahaan sudah berupaya maksimal memberikan penerangan di setiap kandang dengan menggunakan mesin diesel. Namun karena jumlah populasi ayamnya sangat banyak, mesin diesel tidak maksimal memberikan penerangan.

“Seharusnya bila ada pemadaman listrik, pihak PLN memberitahukan terlebih dahulu kepada kami. Sehingga kami bisa siap-siap menyediakan mesin diesel dan bahan bakarnya. Bukan seperti ini, kami kerepotan untuk penerangan ternak ayam. Akibat pemadaman listrik ini, kami mengalami kerugian hingga mencapai Rp10 juta,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Iwan Karmawan mengaku baru mengetahui adanya ribuan ayam di Kabupaten Sukabumi yang mati akibat pemadaman listrik tersebut. “Saya baru tahu sekarang ada ribuan ayam milik perusahaan di Jampangtengah yang mati karena listrik padam. Meski begitu, saya akan segera melakukan peninjauan ke lokasi untuk mengetahui kebenarannya,” jelas Iwan.

Menurut Iwan, ayam broiler mulai dari usia nol sampai 15 hari sangat bergantung pada listrik. Untuk itu, bila perusahaan tidak segera menanggulangi saat terjadinya pemadaman listrik, maka dapat menyebabkan kematian. “Karena ayam pada usia dua minggu itu, sangat membutuhkan listrik untuk sisrkulasi udara. Sehingga ayam ternak tidak kedinginan dan berujung pada kematian,” singkatnya.

Seperti diberitahukan sebelumnya, aktivitas warga Sukabumi mendadak lumpuh. Hal itu disebabkan padamnya listrik yang terjadi sejak 11.30 WIB, kemarin (4/8). Terlebih lagi, pemadaman listrik tersebut dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada warga.

Seperti diketahui, Jakarta dan Jawa Barat serta sebagian Jawa Tengah lumpuh. Listrik pada secara masif sejak Minggu siang (4/8). Gangguan pengiriman energi listrik dari timur ke barat Jawa ditengarai menjadi penyebab utama.

Humas PT PLN Area Sukabumi Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJJB), Wiwin Darwati mengatakan, pihaknya mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh warga Sukabumi yang menjadi pelanggan PLN. Pihaknya mengaku, pemadaman listrik ini terjadi bukan karena unsur kesengajaan. Namun, karena adanya gangguan pada sejumlah pembangkit listrik di daerah jawa.

“Pemadaman listrik ini, akibat gas turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip. Sementara gas turbin 7 saat ini dalam posisi mati. Selain itu, pembangkit listrik tenaga gas turbin Cilegon juga mengalami gangguan. Sehingga, mengakibatkan aliran listrik di daerah Jabodetabek mengalami pemadaman,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemadaman listrik di Jawa Barat akibat gangguan pada transmisi SUTET 500 kV yang mengakibatkan padaman di sejumlah daerah. Seperti Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.
“Saat ini, PT PLN tengah berupaya melakukan penormalan. Kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” pungkasnya.

 

(den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *