Pemuda Muslim Untuk Kemajuan Bangsa

Sumpah pemuda diikrarkan oleh 9 organisasi pemuda. Satu diantaranya adalah organisasi pemuda Islam yakni Jong Islamieten Bond. Yang mewakili Jong Islamieten Bond dalam kongres Pemuda II atau saat ikrar sumpah pemuda adalah Djohan Muh. Tjai Pengurus Jong Islamieten Bond umumnya mahasiswa dan pelajar.

Tokoh-tokoh Jong Islamieten Bond kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam pergerakan Indonesia merdeka. Mereka adalah tokoh-tokoh yang kita kenal sebagai pengukir sejarah kemerdekaan bangsa yakni Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Kasman Singodimedjo, Sjafruddin Prawiranegara, Haji Agus Salim, S.M. Kartosoewirjo.

Bacaan Lainnya

Jong Islamieten Bond merupakan perkumpulan pemuda Islam yang didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1925 oleh pemuda pelajar ketika itu. Jong Islamieten Bond memiliki tujuan untuk mengadakan kursus-kursus agama Islam bagi para pelajar Islam dan untuk mengikat rasa persaudaraan antara para pemuda terpelajar Islam yang berasal dari berbagai daerah di nusantara.

Nampak jelas kontribusi pemuda muslim untuk melahirkan kemerdekaan bangsa dan negara dari cengkraman penjajah.

Para pemuda itu membangun kesadaran bersama untuk melawan segala bentuk kebatilan yang diciptakan oleh para penjajah.

Menyadarkan masyarakat akan pentingnya memperjuangkan hak sebagai manusia yang merdeka. Melalui pendidikan publik inilah maka terbentuk rasa nasionalisme dan kecintaan pada bumi pertiwi.

Dalam Islam jelas sekali kedudukan strategis pemuda. Kaum muda mendapat porsi penting dalam membangun masyarakat yang maju dan beradab.

Sejarah peradaban Islam telah membuktikan hal tersebut. Mayoritas orang-orang yang menyambut seruan dakwah Rasulullah SAW adalah kalangan muda.

Sahabat Abu Bakar menyatakan keimanannya pada Allah dan Rasulnya di usia 38 tahun, Umar bin Khattab masuk Islam pada umur 28 tahun dan Sayyidina Ali masuk Islam pada usia 9 tahun.

Al-Qur’an banyak membicarakan para pemuda yang telah mengukir prestasi dalam berbagai keutamaan. Nabi Isma’il as yang telah rela mengorbankan dirinya untuk dipotong lehernya karena taat pada Allah.

Nabi Yusuf as digoda oleh seorang wanita yang sangat cantik, namun ia lebih takut pada Allah SWT.

Ia lebih memilih hidup mendekam di penjara semata-mata karena mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT.

Dalam Al-Quran diabadikan kisah Ashhabul kahfi; “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. “( Q.S.Al Kahfi :13).

Allah SWT juga memuji keteguhan hati para pemuda pengikut Nabi Musa as “Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.

Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S.Yunus :83)

Renungan untuk para pemuda Islam di hari peringatan Sumpah Pemuda tahun 2017 ini, sudah sejauh mana peran dan kontribusi pemuda muslim dewasa ini untuk kemajuan bangsa dan negara? Nampaknya perlu kita renungkan bersama agar pemuda muslim dewasa ini menjadi pelopor dalam kebangkitan dan kemajuan bangsa. Wahai pemuda muslim Indonesia; ummat, bangsa dan negara menunggu kontribusimu dalam menyongsong kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *