Gelombang II Menggila, Kabupaten Bertambah 62 Positif Covid-19

SUKABUMI – Penyebaran virus Covid-19 jauh dari kata usai. Bahkan, gelombang dua yang terjadi saat ini tingkat penularannya semakin tinggi. Setiap harinya, rata-rata terdapat 10 kasus baru. Bahkan di Kabupaten Sukabumi, terjadi rekor baru penambahan kasus positif Covid-19.

Berdasarkan update dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Minggu (18/10) terdapat 62 warga dinyatakan positif berdasarkan pemeriksaan sample swab. Semua pasien tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Dari 47 kecamatan yang ada, pasien yang kini dinyatakan positif itu mereka berasal di Kecamatan Kabandungan, Cicantayan, Cicurug, Parungkuda, Sukabumi, Parakansalak, Cisaat, Sukaraja, Cikembar, Cibadak, Gegerbitung, Kebonpedes, Nagrak dan Palabuhanratu,” kata Anggota Bidang Pengelolaan Data Publik Laporan dan Operasional Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Eneng Yulia Handayani kepada Radar Sukabumi, Minggu (18/10).

Ke-62 pasien positif Covid-19 ini, terpapar virus tersebut dengan berbagai riwayat. Diantaranya riwayat perjalanan ke luar daerah seperti Bogor, Sumedang, dan Jakarta.

Ada juga tenaga kesehatan, memiliki riwayat hilang penciuman, asma, kontak erat dengan terkonfirmasi positif Covid-19, bekerja di perusahaan swasta dan ada pula pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan.

“Mayoritas dari puluhan pasien yang terpapar Covid-19 ini, mereka tidak ada riwayat perjalanan. Iya, ada yang jaga warung bisa jadi ia terpapar atau tertular virus itu dari pembeli atau kegiatan sehari-sehari mereka,” bebernya.

Sementara itu, berdasarkan rilis dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, kini jumlah kasus pasien positif Covid-19 dari awal hingga saat ini, terdapat 379 orang.

Dari ratusan pasien ini, 272 orang dinyatakan sembuh dan 27 orang di isolasi serta 76 orang diantaranya masih dilakukan isolasi mandiri dan empat diantaranya meninggal dunia karena positif Covid-19.

“Pasien positif Covid-19 yang tidak ada riwayat perjalanan, mereka telah melakukan swab mandiri dan swab masif. Jadi, hasil dari penelusuran dimana yang dicurigai atau rapied reaktif, maka mereka diarahkan untuk melakukan swab,” pungkasya. (den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *