Dalam pembelian ini tanah tersebut, Daendles memiliki sepersepuluh secara pribadi dalam 54 persil tanah yang terletak di sejumlah tempat. Persoalan kemudian muncul karena kepemilikan pemerintah terhadap ibukota Buitenzorg tidak utuh alias compang-camping serta batas-batas Negara pemerintah tidak menentu.
Gugatan kemudian diajukan terhadap tanah kepemilikan di dalam kota yang dulu menjadi milik Daendles hal tersebut tercatat dalam media Nederlandsche staatscourant terbitan 02-11-1866. Gugatan dilakukan oleh Kejaksaan Agung mewakili pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1864 gugatan diajukan ke pengadilan di Batavia. Tanah-tanah swasta atau tahan partikelir harus dibebaskan dari dalam kota dan akan dibeli oleh pemerintah. Pada tahun 1866 sebagaimana dilaporkan surat kabar Nederlandsche staatscourant, 02-11-1866 pengadilan meloloskan gugatan pemerintah dan dapat membebaskan tanah pertikelir dengan memberikan ganti rugi kepada para pemilik.
Dengan demikian deklarasi baru dibuat atas tanah pemerintah di Buitenzorg alias Bloeboer. Disebutkan tanah pemerintah di Buitenzorg dengan struktur baru adalah sebagai berikut:
Di sisi utara berbatasan dengan Land Kedung Badak: mulai dari sungai Ciliwong, jembatan sepanjang sungai Pekancilan oleh tujuh tiang, bersama dan melalui desa Paledang, tepi kiri sungai Pekancilan di kompleks Ciwaringin; di tepi kanan dari Cikoman, di Pabuaran, kampung Cilandak, untuk tepi kanan sungai Cidani yang lima belas tiang semuanya disemen.
Di sisi selatan, mulai dari sungai Ciliwong di mulut sungai Cibudik, ke arah barat 42 derajat selatan ke sungai Ciawi, dan bersama mereka ke utara ke mulut sungai Tollok Pinang; lingkup barat 9 derajat selatan, ke sungai Ciretek, sampai sungai Cidani, pemisahan dari Land Cutak Ciawi.
Di sisi timur dikelilingi oleh jalannya sungai Ciliwung, membuat pemisahan Land Kampung Baru. Di sisi barat ditentukan sungai Cidani, membuat pemisahan antara Land Coetak, Cijeruk, Ciomas dan Sendang-Barang serta Dermaga.
7. Nama Baru Buitenzorg atau Bogor Muncul di Koran Mulai 1767
Nama Buitenzorg sebagai nama suatu tempat baru muncul di dalam surat kabar Oprechte Haerlemsche courant, 07-03-1767: ‘Een plaifante nette en welgeleg«n buiten plaats, genaamd Buitenzorg met deszelfs Heeren-Huizinge’. Nama Buitenzorg semakin kerap muncul sebagai nama tempat dimana terdapat penjualan lahan-lahan pertanian tercatat dalam surat kabar Amsterdamse courant, 18-04-1778.