Puskesmas Gunungguruh Gencarkan Program Jumantik

Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Gunungguruh, kemarin (22/7).

GUNUNGGURUH, RADARSUKABUMI.com – Puskesmas Kecamatan Gunungguruh, menggencarkan program kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah tangga. Hal ini, dimaksud untuk mengantisipasi penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk yang dapat mengakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Puskesmas Kecamatan Gunungguruh, Lilih Resmiati mengatakan, musim kemarau saat ini, patut diwaspadai terhadap penyebaran penyakit DBD. Untuk itu, dalam mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, petugas Puskesmas Kecamatan Gunungguruh selalu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal bahaya DBD.

Bacaan Lainnya

“Untuk itu, kita menggencarkan program ini. Yakni, di setiap satu rumah harus ada satu kader jumantik,” jelas Lilih saat disambangi Radar Sukabumi di Puskesmas Kecamatan Gunungguruh, kemarin (22/7).

Menurut Lilih, peran serta masyarakat sangat penting agar wilayah Kecamatan Gunungguruh terbebas dari ancaman DBD. Untuk itu, pihaknya selalu sosialisasi kepada masyarakat soal menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah dan lingkungan masing-masing.

“Tidak mudah melakukan perubahan tanpa dukungan dan kesadaran dari semua pihak, khususnya warga,” paparnya. Dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, sambung Lilih, Kecamatan Gunungguruh, salah satu kecematan yang masuk kategori endemis DBD.

“Semoga dengan sosialisasi ini, wilayah Kecamatan Gunungguruh bisa berubah menjadi derah bebas nyamuk,” tandasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, program kader Jumantik sangat penting dilakukan, mengingat kondisi cuaca yang terjadi saat ini yang memungkinkan berkembang-biaknya nyamuk Aedes Aegypti dan menjadi penyebab penyakit DBD.

“Cara terbaiknya adalah rajin membersihkan rumah dari sarang nyamuk yang dilakukan jumantik. Langkah ini sangat mudah untuk melakukan pemberantasan DBD, apalagi bila dibarengi dengan pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” imbuhnya.

Selain itu, bila dilanjutkan dengan masyarakat mulai menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah dan lingkungannya, pasti rumah dan lingkungan mereka menjadi asri, indah dan nyaman.

“DBD harus diberantas karena membahayakan kesehatan dan juga keselamatan warga. Semua pihak akan kami libatkan dalam upaya pencegahan ini. Sehingga wilayah Kecamatan Gunungguruh dapat terbebas dari penyebaran penyakit DBD,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Gunungguruh, Erry Erstanto mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di setiap desa untuk terlibat secara penuh dalam memberantas sarang nyamuk. “Kita akan suport program Puskesmas Gunungguruh dalam mengantisipasi penyebaran penyakit DBD. Salah satunya dengan cara PSN dan meningkatkan PHBS,” katanya.

Untuk itu, setiap minggunya pemerintah Kecamatan Gunungguruh selalu mengintruksikan kepada seluruh desa yang bekerjasama dengan warga sekitar untuk melakukan aksi bersih-bersih di setiap pakarangan rumah warga, jalan dan area publik lainnya. “Saya berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga PHBS di lingkungannya masing-masing dapat terus ditingkatkan. Sehingga, wilayah Kecamatan Gunungguruh terbebas dari penyebaran penyakit DBD,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *