Waspada Penyakit Menular

PENGASAPAN : Petugas Puskesmas Cibolang saat melakukan fogging di Kampung Bojongnangka, RT 25/7, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, meminta masyarakat agar mewaspadai berbagai macam penyakit yang menyerang warga disaat peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.

Penyakit yang sering timbul itu diare, demam berdarah dengue (DBD), infeksi saluran pernafasan atas (Ispa) dan dan penyakit menular lainnya. “Penyakit seperti ini perlu diwaspadai, seluruh warga Kabupaten Sukabumi harus menjaga pola hidup sehat,” jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, sambung Harun, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sudah mengintruksikan kepada seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan sosialiasi dan edukasi kepada seluruh warga agar mereka meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti dengan melakukan pembersihan tempat penampungan air.

“Apalagi pada musim kemarau saat ini, banyak beberapa daerah di Kabupaten Sukabumi yang mengalami krisis air bersih. Ya, dampaknya diare sangat rawan mewabah jika masyarakat mengonsumsi air yang tidak bersih dan tidak sehat. Untuk itu, saya menyarankan agar warga tidak menggunakan air untuk kebutuhan minum dan memasak dari selokan yang belum tentu kualitasnya baik,” bebernya.

Harun pun meminta kerjasama seluruh stakehoalder, mulai dari pemerintah desa, kecamatan dan instansi lainnya agar selalu siaga pada saat musim kemarau. “Petugas kesehatan disetiap kecamatan akan terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga PHBS. Intinya, masyarakat harus waspada karena musim kemarau saat ini rentan terhadap penyebaran penyakit,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyakit DBD menyerang 15 warga Desa Babakan, Kecamatan Cisaat. Kepala Desa Babakan, Ahmad Sumitra mengatakan, sepanjang awal Juli 2019 hingga saat ini, terdapat 15 warganya yang terserang DBD. “Kami mengetahui adanya warga yang terserang penyakit ini dari Rumah Sakit Betha Medika Cisaat,” jelas Ahmad kepada Radar Sukabumi.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia langsung menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cibolang untuk melakukan peninjauan dan assessmen ke lokasi pemukiman warga yang terjangkit penyakit DBD. “Kami bersama petugas Puskesmas Cibolang langsung melakukan pengasapan atau fogging untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus aedes aegypty,” bebernya.

Dalam upaya penanggulangan DBD ini, pihaknya akan terus menjalin koordinasi dengan Puskesmas Cibolang untuk melakukan penyuluhan secara intensif tentang bahaya DBD ke seluruh daerah yang dianggap rentan terjangkit DBD.

Seperti pencegahannya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta melakukan 4M yaitu menguras, menutup, mengubur dan mengawasi. Sehingga, perkembangan nyamuk aedes aegypty bisa dikendalikan dari mulai jentik.

“Kita bersama petugas Puskesmas sudah melakukan surpelen dan mewancarai warga yang terjangkit DBD. Alhamdulillah, saat ini seluruh warga yang terjangkit DBD kondisinya sudah membaik dan mereka sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” imbuhnya.

Seorang warga Kampung Bojongnangka, RT 25/7, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Sakran Fahmi (55) mengatakan, banyaknya warga Kampung Bojongnangka yang terserang DBD ini semenjak terjadinya peralihan musim hujan ke musim kemarau.

“Penyakit ini, awalnya hanya menyerang tiga warga saja. Selang beberapa hari, anak saya yang bernama Rizal juga langsung terserang DBD. Saat ini Alhamdullillah kondisinya sudah membaik setelah dirawat di rumah sakit,” katanya.

Sebelum anaknya terserang DBD, ujar Sakran, tubuh anaknya sering mengalami lemas, demam dan pusing. “Kalau malam hari, anak saya tidak bisa. Setelah dicek, ternyata anak saya positif DBD,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *