Galian ‘Bodong’ Menjamur, Warga Babak Belur

RADARSUKABUMI.com, CIKIDANG— Proyek pengerjaan Cut and fill atau Gali dan uruk di beberapa wilayah Kecamatan Cikidang mulai menuai beberapa protes dari pengguna jalan dan warga, betapa tidak tanah yang terjatuh dari proyek ini membuat jalan Raya Cikidang menjadi kotor dan licin ketika musim hujan tiba.

Padahal jalan Cikidang yang merupakan jalan alternatif para wisatawan untuk berlibur harus terbebas dari hal yang merugikan pengendara dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan penulusuran dan informasi yang diketahui koran ini dilapangan, galian cut an fill diwiliyah tersebut ada empat lokasi yang melakukan pengerjaan. Celakanya dari empat lokasi hanya satu yang memiliki izin tambang, selebihnya masih belum memiliki izin padahal proses pengerjaanya sudah berlangsung.

Bahkan cerita dari masyarakat dan pengendara jalan dibeberapa titik sudah membuat pengendara kesulitan hingga terjatuh akibat kontur jalan yang licin.

“Saat inikan musim hujan, banyaknya galian ini mengakibatkan jalan jadi becek dan licin sehingga banyak pengendara yang terpeleset sampai terjatuh,” kata salah seorang warga Cikidang, Asep Burhan (40) kepada koran ini, Minggu (23/12).

Merasa kesal, dirinya juga bersama warga yang lain mempetanyakan Standard Operating Procedure (SOP) penggalian tanah tersebut. Sebab, dinilai merugikan warga dan para pengendara yang melewat. “Apakah SOP nya seperti itu. Informasinya galian tersebut untuk pengurugan pembangunan doble trek PT KAI,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *