Aktivitas Galian Tanah di Tanjungsari Kota Sukabumi Disoal Warga

Galian tanah Kampung Tanjungsari Sukabumi
Kondisi galian tanah Kampung Tanjungsari RT2/12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

GUNUNGPUYUH– Sejumlah warga Kampung Tanjungsari RT2/12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, mengeluhkan adanya aktivitas galian tanah di dekat permukiman. Pasalnya, selain berdampak pada lingkungan juga dikhawatirkan terjadi longsor.

Ketua RW setempat, Diki Permana menjelaskan, aktivitas galian tanah sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. “Galian tanah ini tidak ada izin dari warga sekitar. Taunya sudah ada galian seperti ini, jelas warga resah karena khawatir terjadi longsor terlebih saat ini musim hujan,” jelas Diki kepada wartawan, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, kekhawatiran warga memuncak saat mulai melihat banyak retakan di area galian yang diduga disebabkan aktivitas tersebut, meski dilakukan di atas tanah pribadi. Namun, dampaknya sangat membahayakan warga setempat “Takut longsor karena di sini juga ada tower BTS. Tower BTS kan bobotnya cukup berat.

Terus kita warga belum tahu fondasinya sedalam apa. Sementara jarak galian ke tower cukup dekat. Mungkin kalau hujan terus-terusan, pasti longsor dan ke jalan raya. Struktur tanahnya berubah, sudah retak, jalan warga juga retak, dan yang kita rasakan ada getaran sedikit,” bebernya.

Diki menegaskan, warga juga tidak tahu rencana pembangunan apa di galian tersebut hingga akhirnya warga berupaya melaporkan kekhawatirannya kepada pihak terkait.

“Kami menyampaikan kepada kelurahan dan dinas terkait, kalau kegiatan ini ilegal tolong diberhentikan dulu dan dipertanyakan untuk apa. Intinya ini harus segera diamankan untuk keamanan warga, jangan sampai terjadi longsor,” tegasnya.

Warga berharap, adanya pembangunan tembok penahan tanah (TPT) demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Lantaran, jarak antara pemukiman warga dengan galian tanah tersebut sangat dekat sehingga perlu segera diantisipasi.

“Kami ingin aman dan selamat, kegiatan warga juga tidak terganggu, terutama akses. Kemudian antara perbatasan tanah mereka dengan tower dan rumah warga segera diamankan,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *