Pembangunan PT IMS Disoal

Untuk itu, saat ini warga didua kedusunan yang memiliki lahan pertanian padi akan segera melayangkan surat pengaduan kepada pemerintah desa dan kecamatan untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak perusahaan atas aktivitasnya yang mengganggu.

“Kami belum tahu percis, perusahaan yang merusak lingkungan kami ini bergerak di bidang apa. Sebab, sejak perusahaan melakukan pembangunan, warga di sini belum pernah dilibatkan. Untuk itu, jika surat pengaduan warga tidak pernah didengar oleh pihak perusahaan, maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa ke perusahaan itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Padabeunghar, Hendrik menjelaskan, saluran irigasi Misbar sudah mengalami kerusakan sekitar lima bulan yang lalu.

“Akibat proses pembangunan PT. IMS material longsoran berupa batu dan tanah menutupi saluran irigasi Misbar yang mengairi pesawahan warga didua kedusunan. Lahan pertanian padi didua kedusunan tersebut saat ini tengah memasuki musim tanam. Para petani dalam bercocok tanamnya, hanya mengandalkan air hujan untuk menghidupi tanaman padi di sawahnya. Lantaran, saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian padi tidak berjalan maksimal,” jelasnya.

Untuk itu, ia berharap pihak perusahaan agar dapat bertanggungjawab dan cepat memperbaiki saluran irigasi Misbar.

“Apabila tidak segera diperbaiki maka, dikhawatirkan puluhan hektar lahan pesawahan padi terancam gagal panen. Selain itu, material longsoran juga telah menyababkan saluran irigasi jebol. Kemarin saja ada dua titik yang kami perbaiki menggunakan batu beronjong,” pungkasnya. (cr13/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *