Jembatan Gantung Harus Dikaji Ulang

KADUDAMPIT – Sekelompok Pendaki Tua Ceker Kolot (Sepatu Ceko) meminta jembatan gantung Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, dikaji ulang oleh pemerintah. Pasalnya, jembatan yang menelan anggaran sampai Rp4 miliar itu berada di atas kawasan hutan lindung dan harus sesuai dengan regulasi.

Permintaan kajian ulang ini untuk meyakinkan semua pihak, bahwa kelestarian alam di wilayah tersebut benar-benar terjaga. Karena dikhawatirkan, jika sudah resmi menjadi tempat wisata, kemurnian dan kelestarian alam terganggu.

Bacaan Lainnya

“Secara umun kami apresisasi upaya mewujudkan destinasi pariwisata baru ini, apalagi dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar. Tetapi harus pula diperhatikan lingkungannya. Artinya, pembangunan sarana prasarana di kawsan hutan milik negara ini harus dikaji secara komprehensif terlebih dahulu, jangan sampai hutan penopang kehidupan ini terganggu,” jelasnya dalam acara sosialisasi pengembangan kawasan wisata Situ Gunung BB TNGP di salah satu wisma Kecamatan Kadudampit, kemarin (22/3).

Selain itu, dirinya menyayangkan sosialisasi kepada publik baru dilaksanakan setelah kawasan wisata itu sudah ramai. Kendati demikian, dirinya berpesan kepada pengembang agar dapat memperhatikan keasrian hutan tersebut.

“Konservasi hutan jangan sampai hanya jadi slogan saja. Tetapi air, udara segar, dan satwa dan lingkungan hutan harus juga dijaga,” tutupnya.

Konsutan pengembang jembatan gantung Situ Gunung Kadudampit, PT Fontis Aqua Vivam, Luis mengaku, persoalan yang dikeluhkan warga merupakan ketidak tahuannya diawal pembangunan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *