Lagi, Karhutla Terjadi di Gunungguruh

Petugas pemadaman saat berupaya memadamkan api yang membakar lahan di Kampung Legok Nyenang, RT 42/21, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Jumat (18/10).

GUNUNGGURUH – Untuk kesekian kalinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di wilayah Kecamatan Gunungguruh. Kali ini, peristiwa kebakaran terjadi di Kampung Legok Nyenang, RT 42/21, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Jumat (18/10).

Beruntung warga bersama Muspika Kecamatan Gunungguruh, berhasil memadamkannya, sehingga kobaran api tidak sampai meluas ke area lainnya dan juga pemukiman warga.

Bacaan Lainnya

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Gunungguruh, Ade Suparman mengatakan, api kali pertama diketahui menyala oleh warga sekitar pada pukul 15.30 WIB.

“Saat itu, api membakar ilalang. Tidak lama kemudian, api langsung menjalar ke pohon bambu dan langsung membakar lahan sekitar empat hektare,” jelas Ade kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Jumat (18/10).

Pihaknya menduga, kebakaran terjadi akibat ulah orang tidak bertanggungjawab yang membakar sampah sembarangan. Menurutnya, intensitas kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu belakangan ini harus menjadi perhatian semua pihak. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang terbakar dalam kejadian ini, sedangkan untuk kerugian sampai saat ini masih belum diketahui,” bebernya.

Saat proses pemadaman, petugas gabungan merasa kesulitan. Lantaran, lahan yang terbakar banyak material kayu dan ilalang yang mudah terbakar. “Terlebih lagi, saat kejadian kebakaran, angin tengah kencang,” paparnya.

Kapolsek Gunungguruh, Iptu Yudi Wahyudi mengatakan, api yang membakar hutan dan lahan itu, berhasil dipadamkan sekira pukul 19.20 WIB, setelah satu unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian,” katanya.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, Polsek Gunungguruh berupaya maksimal. Seperti memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan yang dapat berpotensi terjadinya kebakaran. “Kami juga sudah memasang papan himbuan di beberapa lokasi lahan yang kerap terjadi kebakaran. Namun, sayang sampai saat ini kebakaran tetap terjadi,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *