Shaum dan Para Pahlawan Pangan

KH, Yusuf Mulyadin
Ketua Lembaga Dakwah PC NU Kota Sukabumi, sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muslim

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Ramadan sebagai bulan yang didalamnya, kita di wajibkan berpuasa untuk mencapai derajat muttaqin. sebagaimana firman Allah SWT, dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah 183, “Menghidangkan berbagai keistimewaan dan hikmah, menghadirkan ragam tradisi dan budaya yang menambah semaraknya ibadah shaum.

Bacaan Lainnya

Menahan lapar dan dahaga, sejatinya harus menghadirkan perasaan betapa lemahnya kita, manusia yang selama ini selalu merasa hebat dengan segala kecongkakan, kepongahan dan kesombongannya.

Ternyata sangatlah lemah hidupnya, selalu ditopang oleh alam terkhusus makanan dan minuman, tanpa makan dan minum dia sungguh tidak berdaya.

Waktu magrib memperlihatkan kepada kita tentang kenyataan kelemahan kita. Setiap muslim yang beriman hendaklah mengambil hikmah, di setiap waktu berbuka tentang kemaha lemahannya itu, dan disana dia harus menyadari doa kanjeng nabi sebelum perang badar.

Yang artinya, sungguh kalian disayangi, ditolong dan diberikan rizki oleh orang-orang lemah diantara kalian.

Ketika kita melihat nasi disana ada petani kecil, buruh tani, yang harus rela kehujanan dan kepanasan, dekil dan kotor untuk mengolah sawahnya. Begitu pula ketika kita melihat daging, kita harus teringat dengan susah payahnya para peternak, menggembalakan dan mengurus ternaknya.

Hal yang sama ketika kita dihadapkan dengan berbagai jenis ikan, disana tergambar para nelayan, pembudidaya ikan dengan segala susah payah dan kesulitan yang mereka hadapi setiap saat.

Dengan demikian setiap magrib kita diingatkan, untuk bersyukur kepada Allah SWT, atas segala rizki dan anugerahnya disertai dengan penghargaan dan penghormatan terhadap mereka para pahlawan pangan, yang setiap saat mencukupi kebutuhan kita.

Apa artinya istana negara tanpa makanan di dalamnya, apa artinya hotel dan restoran mewah tanpa makanan, apa artinya perkumpulan orang kaya tanpa di sertai dengan kecukupan pangan.

Di tengah dunia yang dilanda krisis pangan ini, semoga shaum kita menyadarkan tentang jasa dan kebaikan orang-orang lemah di sekitar, bahwa sesungguhnya mereka para pahlawan yang menjamin kemakmuran kehidupan kita.

Di akhir ramadhan kita akan kembali diingatkan dengan jasa para petani dengan zakat fitrah yang mutlak menggunakan produk mereka. Semoga keberkahan shaum selalu melimpahi para petani, peternak dan nelayan kita sekalian... Aamiin yaa robbal aalamiin(*)

Pos terkait