Pengaruh Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Jihan Sandra Renata
Mahasiswi Program Studi Management Universitas Nusa Putra

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia masih belum maksimal. Indonesia sekarang ini sudah bisa dikatakan sebagai negara maju, akan tetapi disini masih banyak permasalahan yang tidak bisa dihindari oleh bangsa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Permasalahan utama yang dihadapi dari dulu hingga sekarang ini adalah tingginya tingkat pengangguran dan akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Belum ada solusi yang jelas untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini.

Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan tingginya pengangguran di negara kita. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan kesenjangan social dan berpotensi mengakibatkan kemiskinan.

Masalah pengangguran ini memang menjadi suatu permasalahan dalam perekonomian negara Indonesia. Jumlah penduduk yang bertambah setiap tahunnya membuat semakin banyak jumlah pesaing yang menginginkan pekerjaan.

Pengangguran adalah istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali, tidak mempunyai pekerjaan, atau orang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.

Penyebab pengangguran ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya, Kenaikan jumlah penduduk di Indonesia.

Dimana adanya kenaikan jumlah penduduk ini mengakibatkan kenaikan angkatan tenaga kerja. Saat ini Indonesia tengah menduduki peringkat tertinggi angka pengangguran.

Kenaikan jumlah penduduk ini sangat tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia. Dan tidak seimbangnya Pendidikan yang kurang memadai sehingga tidak dapat diterjunkan langsung ke lapangan pekerjaan.

Hal ini tentu saja sangat berdampak pada jumlah pengangguran di Indonesia yang akan terus meningkat.

Lalu, kualitas sumber daya manusia yang rendah, kualitas sumber daya manusia merupakan suatu komponen penting dalam setiap geraknya pembangunan.

Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa Indonesia. Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanya akan menjadi beban dalam pembangunan.

Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara individu maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai. Rendahnya kualitas SDM di Indonesia disebabkan oleh rendahnya kualitas Pendidikan yang tidak memadai.

Sudah saatya bangsa Indonesia khususnya Pemerintah untuk peduli meningkatkan kualitas pendidikan sebagai modal dasar semua komponen dalam meningkatkan kualitas SDM yang baik. Ada beberapa factor yang memepengaruhi rendahnya kualitas SDM di Indonesia yaitu Pendidikan dan Kesehatan.

Yang pertama dalam Pendidikan, biaya Pendidikan yang relative mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua penduduk terutama yang mempunyai penghasilan yang rendah, sarana dan prasarana belum memadai, rendahnya kualitas fisik seperti gedung-gedung sekolah yang sudah rusak, perpustakaan tidak lengkap dan buku-buku yang sudah lama dan sudah rusak, bahkan masih banyak sekolah yang tidak mempunyai gedung, perpustakaan atau lain sebainya, rendahnya kualitas guru, keadaan guru di Indonesia sangat perlu di perhatikan.

Kebanyakan guru yang belum memliki profesionalisme yang memadai seperti guru honor yang berada di kota/ kabupaten terpencil yang hanya diberi gaji 300 ribu rupiah dalam satu bulannya.

Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan factor penting yang perlu untuk ditingkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas.

Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan.

Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihantinkan. Selain cakupan gizi yang rendah, program yang diselenggarakan itu masih terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak secara holistic.

Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program pengembangan anak usia dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukkan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi.

Penyebab lainnya, adanya kemajuan teknologi, dimana tingkat pengangguran semakin meningkat akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih. Semua bisa dikatakan baik jika masih dalam keadaan wajar, namun perlu kita ketahui bahwa teknologi akan selalu maju dan berkembang.

Setiap berkembangnya suatu teknologi, maka juga akan mengubah pola ekonomi dan mengakibatkan pergantian pola kerja serta percepatan proses dari yang hanya mengandalkan kekuatan dan daya kerja manusia sekarang telah menggunakan berbagai mesin canggih.

Teknologi juga membuat peran manusia merasa tergantikan posisinya karena teknologi yang dibuat sudah memiliki kemampuan seperti manusia lakukan bahkan bisa lebih baik dan cepat saat melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Hal ini dapat berakibat pada tenaga kerja yang akan sedikit digunakan oleh perusahaan-perusahaan, karena telah adanya bantuan dari teknologi yang dapat membantu aktivitas dan efisiensi pada waktu dan keuntungnan perusahaan.

Menurut Sukirno (dalam jurnal Ngafifi 2014) pengangguran dapat pula ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga mansuia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Racun ilalang dan rumput misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain.

Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil.

Sedangkan di pabrik-pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia. Ada juga restoran yang menggunakan robot sebagai pengantar pesanan sebagai pengganti tenaga kerja manusia.

Kemudian adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Pemutusan hubungan kerja ini merupakan suatu hal yang paling ditakutkan oleh para pekerja. PHK ini biasanya terjadi karena kontrak kerja telah berakhir atau pengurangan karyawan pada suatu perusahaan.

Jika karyawan di PHK tentunya akan menyebabkan angka pengangguran yang bertambah lagi, apabila jika setelah di PHK seseorang tidak berusaha mencari pekerjaan lagi. Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Pada bab XII pasal 152 UU ketenagakerjaan disebutkan bahwa permohonan pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan dengan cara melakukan permohonan tertulis yang disertai dengan alasan dan dasar kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial menerima dan memberikan penetapan terhadap permohonan tersebut.

Dari beberapa factor tersebut, permasalahan pengangguran ini memang sangat kompleks untuk dibahas dan merupakan isu yang sangat penting. Apabila di suatu negara pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah.

Jika tingkat upah naik akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula. Sedangkan tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlah pengangguran (Sukirno, 2008).

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama negara yang sedang berkembang. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh salah satunya yaitu pengangguran.

Kemiskinan tidak dapat dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan.

Banyak sekali dampak negative yang disebabkan oleh kemiskinan, selain timbulnya masalah-masalah social, kemiskinan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Kemiskinan merupakan penyakit yang muncul saat masyarakat selalu mempunyai kekurangan secara material maupun non material seperti kurang makan, kurang gizi, kurang pendidikan, kurang informasi, dan kekurangan yang lainnya yang menggambarkan kemiskinan.

Factor lain yang sangat nyata tentang kemiskinan di Indonesia terutama di kota-kota besar, dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang kekurangan makanan dan minum, tidak memiliki tempat tinggal yang layak, bahkan digusur dari pemukimannya.

Pada akhirnya pengangguran dan kemiskinan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah, hal ini jelas mengingat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indicator yang sangat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian.

Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu daerah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau daerah tersebut berkembang dengan baik.

Secara teoritis, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan kemiskina memiliki hubungan yang erat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menciptakan sebuah skema pengurangan angka pengangguran yang menyebabkan kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan akan menciptakan pertumbuhan output yang meningkat, untuk meningkatkan output diperlukan tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga akan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan.

Berdasarkan teori Arthur Okun tentang adanya hubungan yang negative antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, maka dapat kita simpulkan jika pertumbuhan ekonomi menurun secara otomatis akan menambah jumlah penduduk yang menganggur dan mengakibatkan kemiskinan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *