Kemenag Jabar Buka Challenge of Champions PMR Wira dan Madya, Wahana Didik Siswa

Kemenag Jabar
Peserta dan pembina saat foto bersama kegiatan “Challenge of Champions PMR Wira dan Madya”, di MAN 2 Kota Bandung, Sabtu (2/3/2024). (ist)

JAKARTA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ajam Mustajam, mengatakan, kompetisi diharapkan dapat menjadi salah satu wahana untuk mendidik siswa sebagai generasi muda menjadi pribadi yang pekerja keras, tegas, taat aturan dan berdisiplin.

Para siswa yang akan berlomba tentunya sudah melewati masa-masa belajar dan latihan yang cukup lama. Hanya dengan kerja keras dan kedisiplinan maka bisa tampil maksimal dalam suatu kompetisi.

Bacaan Lainnya

Hal itu dikatakan Ajam Mustajam saat membuka kegiatan “Challenge of Champions PMR Wira dan Madya” di MAN 2 Kota Bandung, Sabtu (2/3).

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Penmad Kantor Kemenag Kota Bandung D Ayi Zaenal Muttaqin dan Kepala MAN 2 Bandung Awaludin Hamzah.

Menurut Ajam, kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) merupakan salah satu ekstrakurikuler di sekolah atau madrasah yang sangat berarti dalam dunia pendidikan. Karena kegiatan ini mengandung banyak filosofi dalam pengembangan karakter siswa yang berfokus kepada kegiatan sosial kemanusiaan.

Dalam kegiatan PMR, lanjutnya, siswa dilatih dan dituntut untuk bisa disiplin, bekerjasama dalam tim, serta harus mampu memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Selain itu juga memberikan bantuan logistik dan pemulihan pada korban bencana dan melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan kemanusiaan.

Kegiatan PMR juga memberikan siswa keterampilan sosial, kepemimpinan dan keterampilan komunikasi, siswa bekerja dalam tim meningkatkan rasa empati dan mengembangkan kemampuan kreatif dalam mengatasi berbagai situasi darurat.

“Karakter yang terbangun selama latihan PMR ini adalah merupakan salah satu bekal bagi siswa-siswi untuk kehidupannya kelak di masa mendatang,” ujarnya.

Ajam sangat mendukung dan mengapresiasi terselenggaranya kompetisi ini. Semoga kompetisi ini bisa diselenggarakan secara kontinyu setiap tahun, dan sudah pasti dengan persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian para peserta dituntut untuk semakin memiliki keterampilan-keterampilan dalam PMR.

“Kepada para peserta saya ucapkan selamat mengikuti kompetisi, raihlah prestasi setinggi-tinggi nya. Karena dengan meraih prestasi, maka kualitas diri tercermin sebagai pribadi yang unggul. Di masa depan bangsa ini memerlukan generasi muda yang unggul untuk membangun bangsa indonesia menjadi bangsa yang hebat,” tuturnya.

Pada bagian lain Ajam menjelaskan, prestasi adalah indikator penting dari hasil yang diperoleh selama masa pendidikan atau pelatihan. Berdasarkan kamus bahasa indonesia prestasi adalah hasil yang dicapai.

Dalam konteks psikologi pendidikan prestasi diartikan sebagai level spesifik dari suatu keahlian atau kemampuan spesifik yang dimiliki seseorang. Prestasi dievaluasi menurut kriteria tertentu dan melibatkan individu untuk berkompetisi dengan orang lain.

Prestasi siswa terdiri dari prestasi akademik dan prestasi non akademik. Prestasi akademik berkaitan dengan prestasi belajar, dan prestasi non akademik berkaitan dengan prestasi olahraga, prestasi kerja dan prestasi seni (prestasi selain prestasi belajar siswa).

Maka lomba Challenge of Champions PMR Wira dan Madya diantara nya merupakan salah satu wahana untuk meraih prestasi non akademik siswa.

PMR melatih siswa peduli terhadap sesama serta mampu meningkatkan kreativitas yang dimilikinya. Juga untuk menumbuhkan dan membina dan nilai-nilai kemanusiaan persamaan serta persatuan antarpelajar. (eva)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *