Tanggapi Prajurit TNI Protes, MKD DPR Panggil Jenderal Dudung

Habiburokhman
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman menyampaikan, pihaknya akan memanggil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait tersebarnua video soal dirinya memerintahkan jajaran TNI AD untuk menyampaikan protes. (Hendra Eka/Jawa Pos)

JAKARTA — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman menyampaikan, pihaknya akan memanggil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait tersebarnua video soal dirinya memerintahkan jajaran TNI AD untuk menyampaikan protes. Dalam video tersebut, Dudung memberikan instruksi keras kepada jajaran TNI AD terhadap kasus pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

“Terkait pernyataan pak Dudung yang juga sudah banyak beredar di WhatsApp Group komisi di DPR banyak yang mempertanyakan kok DPR diintimidasi,” kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi III DPR RI ini menyatakan, MKD bakal meminta penjelasan Dudung terkait pernyataannya di video yang beredar luas di masyarakat. Hal ini penting guna memperjelas pernyataan tersebut.

“Kami juga ingin mengklarifikasi karena terkait juga dengan pernyataan Effendi Simbolon. Saya mengusulkan agar MKD juga memanggil saudara Dudung ke MKD, jadi supaya clear yang benar katakan benar yang salah katakan salah,” tegas Habiburokhman.

Tak dipungkiri, banyak anggota dewan yang mempertanyakan sikap Jenderal Dudung sebagaimana dalam video. Karena itu, MKD DPR mengusulkan pemanggilan kepada Jenderal Dudung. “Saya usul dulu tetapi di WA Group banyak sekali saya kan ada di berbagai AKD ada dua AKD masing-masing nanya itu bagaimana sikap MKD kok DPR diintimidasi seperti itu,” beber Habiburokhman.

Effendi Simbolon sendiri telah menyampaikan permintaan maaf. Habiburokhman hanya menyoroti intruksi Dudung kepada jajaran TNI AD yang dinilai banyak pihak sudah berlebihan dalam menyikapi masalah ini. “Kita mau clear semua biar clear semua yang salah misalnya Effendi sudah minta maaf ya silakan tapi kalau ada respon yang berlebihan respon tidak tepat juga baiknya ditertibkan,” tukasnya.

Adapun pernyataan Dudung dalam video yang beredar luas tersebut menyerukan kepada prajurit TNI AD untuk diam. “Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti Tanggal 26 saya buktikan pada kalian… Jangan kita diam saja, Dia (Effendi) itu siapa? Nggak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat ‘angin’ masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam,” ujar Dudung dalam video tersebut.

Dudung mengatakan tidak boleh disalahkan nanti jika prajurit TNI ‘ngamuk’ dengan Effendi karena pernyataannya. Apalagi, kata dia, di group tamtama dan bintara sudah mulai panas dan marah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *