Pakar ITB : Sesar Cimandiri Mengalami Retakan dan Rekahan, Begini Potensi Kedepan

Warga berjalan setelah mengikuti Shalat Jumat di Desa Gasol, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Warga menggelar shalat Jumat di lokasi
Warga berjalan setelah mengikuti Shalat Jumat di Desa Gasol, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Warga menggelar shalat Jumat di lokasi darurat di depan jalan karena bangunan masjid rusak terdampak gempa bumi. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww)

CIANJUR — Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Irwan Meilano, ST MSc memberikan penjelasan tentang Sesar Cimandiri yang disebut menjadi pemicu gempa berkekuatan 5.6 SR yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11).

Dr Irwan menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif dan merupakan bidang rekahan yang disertai dengan adanya pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah.

Bacaan Lainnya

“Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa. Jika ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal yang serupa,” kata Irwan Meilano dalam keterangan tertulis, Selasa.

Sesar ini termasuk sumber gempa yang independen dan tidak dipengaruhi oleh gempa-gempa sebelumnya sehingga terdapat potensi gempa yang signifikan terjadi di masa depan.

Irwan Meilano menuturkan ada pembelajaran yang bisa dipetik dari bencana gempa berkekuatan 5.6 SR yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11).

“Concern utama berada di pemerintah dan pemda, perlu ada upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa. Penataan ruang dan kaidah pembangunan yang dilakukan tiap daerah harus disesuaikan dengan struktur geologinya serta jaraknya dari sumber gempa,” kata dia.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga harus melek literasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan gempa sehingga mitigasi dapat dilakukan.

Sementara, Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Eko Teguh Paripurno menyatakan bahwa Sesar Cimandiri merupakan sumber energi terdekat dari episentrum gempa yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11).

“Bagaimanapun, tidak bisa dimungkiri bahwa Sesar Cimandiri merupakan ‘sumber energi’ gaya utama regional terdekat,” kata Eko saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, turunan atau orde berikutnya atas gaya dari Sesar Cimandiri itu bila dicermati melalui aplikasi google earth dapat berupa kelurusan morfologi arah Sukabumi-Cianjur dengan ujung titik pelepasan energi di Cianjur.

“Sumber gempa itu turunan Sesar Cimandiri,” kata penerima Sasakawa Award for Disaster Reduction dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *