Covid-19 Melonjak, Menkes Sebut Orang Asia Lebih Takut Mati

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, berbincang sebelum memulai rapat kerja dengan Komisi X DPR di Gedung Nusantara I Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/22). Rapat kerja ini membahas pergeseran pagu alokasi Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2022 sesuai perubahan struktur organisasi dan tata kerja Kemenkes. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

JAKARTA — Negara Eropa saat ini kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 karena adanya subvarian Omicron BA.2. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai hal itu terjadi karena Eropa yang terburu-buru melakukan pelonggaran pembatasan protokol kesehatan.

“Kenapa Eropa sudah relaksasi? Transisi dari pandemi ke endemi itu tidak 100 persen faktor kesehatan, itu banyak faktor sosial, politik, ekonomi, budaya juga. Kenapa kita lihat Eropa sudah cukup melonggarkan? Karena tekanan sosial politik masyarakatnya tinggi pemerintah dan parlemennya,” tegas Menkes Budi di DPR RI, Rabu (23/3).

Bacaan Lainnya

Menurut Menkes Budi, warga negara Asia termasuk Indonesia lebih disiplin memberlakukan protokol kesehatan termasuk memakai masker dibanding warga Eropa. Salah satunya karena takut tertular dan takut meninggal.

“Orang Eropa itu sudah capek, sudah tidak takut kena Covid-19 dibandingkan yang lainnya. Orang Asia masih lebih takut terhadap Covid-19, takut terkena dan takut wafat atau meninggal,” katanya.

Sehingga akibatnya, kata dia, tekanan untuk negara-negara Eropa di mana masyarakatnya sudah tidak takut menghadapi Covid-19 membuat pemerintah Eropa akhirnya mengambil keputusan politis, bukan keputusan kesehatan. Ia menyebutkan ada beberapa negara yang melonggarkan seperti di Inggris, Swedia, Norwegia, Denmark, Spanyol.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *