Nilai IPM Kota Sukabumi Naik di 2021

BAPPEDA Kota Sukabumi

SUKABUMI-– Terhitung pada tahun 2021, Nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi berada diangka 74,60. Nilai tersebut, tergolong alami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang berada di angka 74,21.

“Iya, IPM Kota Sukabumi di tahun 2021, naik sekitar 0,39 poin, dari 74,21 di tahun 202, menjadi 74,60.

Bacaan Lainnya

Khususnya pada komponen usia harapan hidup, harapan lama sekolah, serta rata-rata lama sekolah,”ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Reni Rosyida Mutmainah, Sabtu, (22/1).

Reni mengungkapkan, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat pembangunan dalam jangka panjang.

Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan. Yaitu, kecepatan dan status pencapaian.

Pertumbuhan nilai IPM antar waktu akan menunjukkan kecepatan pembangunan yang terjadi sebagai cerminan atas upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan manusia.

“Sementara status pencapaian IPM merefleksikan tingkatan pencapaian pembangunan manusia dalam satu periode,”katanya.

Selain itu juga, IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.

Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir.

“Sedangkan untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.

Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak, digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok, yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak,”terangnya.

Di tahun 2021 juga, tambah Reni, merupakan tahun resiliensi sebagai kunci utama bangkit dari pandemi Covid-19. Bagi Pemerintah Kota Sukabumi, berbagai program dan kebijakan senantiasa dilakukan untuk memberikan kontribusi dan layanan terbaik bagi warga masyarakat.

“Dengan penyerapan APBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2021 yang terealisasi hingga mencapai 95,08 persen, itu merupakan salah satu government spending strategy dalam upaya memulihkan ekonomi untuk meningkatkan daya beli dan konsumsi yang mendorong investasi serta kapasitas fiskal,”tuturnya.

Begitu juga, kata Reni, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Sukabumi di tahun 2021 membaik dari sebelumnya mencapai 12,17 persen menjadi 10,78 persen di tahun 2021, hal ini karena, mulai terkendalinya pandemi Covid-19 dan cakupan vaksinasi yang menyebabkan mulai aktifnya kegiatan perekonomian masyarakat.

“TPT kita membaik ya di tahun 2021, ini dikarenakan mulai dibukanya kembali tempat-tempat publik dengan penerapan protokol kesehatan, meningkatnya penyerapan kerja khususnya di sektor infrastruktur dan jasa perusahaan, mulai aktifnya penyediaan makan dan minuman, serta naiknya aktivitas perdagangan yang menggunakan media digital atauonline,”jelasnya.

Untuk itu, pihaknya juga berharap di taun 2022 ini, semua sektor yang sudah dijadikan terget, bisa terwujud dengan pemantapan daya saing daerah menuju kehidupan kualitas masyarakat yang unggul menuju Kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera. (Bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *