Hadiri CSS ke-20, Wakil Walikota Sukabumi Komitmen Tangani Sanitasi

Andri Hamami
Wakil Walikota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami menghadiri penutupan City Sanitation Summit (CSS) ke-20 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang Selatan, ditutup pada Kamis, (8/9).

SUKABUMI— Wakil Walikota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami menghadiri penutupan City Sanitation Summit (CSS) ke-20 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang Selatan, ditutup pada Kamis, (8/9).

Kehadiran Wakil Walikota ini pun sebagai bentuk komitmen bersama mewujudkan sanitasi lingkungan dan ketersediaan air bersih yang mudah diakses oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Sektor kesehatan memiliki peran penting dalam akses sanitasi yang aman. Berbagai penyakit dapat dicegah melalui modifikasi lingkungan. Hal ini cukup beralasan, modifikasi lingkungan dapat menurunkan kejadian penyakit, salah satunya dengan peningkatan sanitasi,” ujar Andri dikutip web resmi Pemkot Sukabumi.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan sambung Andri, telah mencatat beberapa penyakit yang disebabkan oleh pengelolaan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Diantaranya Diare sebanayk 57 persen, Malaria sebanyak 42 persen, Kardiovaskuler sebanyak 31 persen, Kanker sebanyak 20 persen, Tuberculosis sebanyak 17 persen, Kurang Energi Kronis sebanyak 15 persen, dan Kondisi Neonatus sebanyak 11 persen.

Diterangkannya, secara global, isu umum yang berkembang dalam pemenuhan akses sanitasi masyarakat di antaranya, lantaran masyarakat miskin tidak mampu membangun sarana sanitasinya sendiri. Kemudian, layanan akses sanitasi pada lokasi darurat bencana.

“Dan adanya daerah atau komunitas yang tidak bisa dibangun jamban dengan teknologi standar (SNI),” terangnya.

Untuk menjembatani isu yang berkembang dengan realitas di setiap daerah, pemerintah telah merencanakan program unggulan terkait sanitasi. Sanitasi merupakan bagian penting dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

Sanitasi juga telah menjadi hal utama dalam RPJMN 2020-2024 yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui strategi peningkatan perubahan perilaku.

“Kebijakan sanitasi juga harus didukung oleh optimalisasi pendanaan melalui mobilisasi sumber-sumber dana seperti; APBD, APBN, DAK, bantuan keuangan CSR, dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha,” tambahnya.

Untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan sanitasi memerlukan ikhtiar dan keseriusan bersama dalam mempercepat penyiapan lahan, administrasi, dan studi perencanaan. Pemerintah bersama masyarakat juga harus mampu menjaga dan memelihara infrastruktur terbangun secara berkelanjutan.

“Edukasi dan sosialisi menjadi kegiatan yang harus dilakukan oleh pemerintah karena program sanitasi ini bersentuhan langsung dengan masyarakat,” pungkasnya. (*/cr3/t)

Andri Hamami
Wakil Walikota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami menghadiri penutupan City Sanitation Summit (CSS) ke-20 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang Selatan, ditutup pada Kamis, (8/9).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *