Diskominfo Kota Sukabumi Minta Masyarakat Lebih Cerdas Tanggapi Pemberitaan

Tantan Sontani
Kepala Bidang IKP Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi, Tantan Sontani

SUKABUMI – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, mengingatkan masyarakat agar lebih waspada menerima kabar yang tidak jelas melalui berbagai platform digital. Pasalnya, hingga saat ini masih saja ditemukan kabar hoax.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani mengatakan, Diskominfo semakin intensif memberikan edukasi dan informasi terkait keberadaan isu-isu atau berita yang beluum diketahui sumber kevalidannya.

Bacaan Lainnya

Sehingga masyarakatt diminta agar selalu menyikapi setiap kabar yang beredar dengan teliti dan selalu memeriksa kebenaran kabar tersebut. “Hal itu juga, untuk menghindari dari kabar bohong,” kata Tantan kepada wartawan, Selasa (24/5).

Menurutnya, Diskominfo tidak jarang mendapatkan pesan melalui aplikasi whatsapp atau sejenisnya baik foto ataupun keterangan foto yang dianggap tidak sesuai, bisa dikatakan false context atau salah satu bentuk penyebaran kabar bohong yang sering terjadi.

“Apabila masyarakat menerima pesan ketika dibaca antara foto dan keterangan tidak nyambung itu dinamakan false context. Makanya, agar terhindar dari kabar bohong semacam ini harus teliti, jangan langsung percaya. Apalagi menyebarkan ulang,” bebernya.

Biasanya, penyebaran kabar bohong false context diawali dengan video atau foto diikuti dengan keterangan teks untuk memperkuat kontek yang ingin disampaikan.

Selain itu, juga diperkuat dengan mencantumkan link atau tautan dari sebuh situs berita yang berisikan informasi berkaitan dengan kabar yang disampaikan pada keterangan teks, video atau foto.

Sebab itu, masyarakat harus periksa terlebih dahulu link atau tautan yang tertera dalam pesan, baca dan pahami isinya.

“Kemudian pastikan link atau tautan tersebut dari situs terpercaya. Jika ragu lebih baik tidak usah di klik. Atau bisa juga memeriksa keaslian foto atau video dengan menggunakn mesin pencairan. Seperti google,” imbuhnya.

Selain itu juga, agar terhindar dari kabar hoaks dapat dilakukan beberapa langkah. Misalnya saja, selalu memeriksa sumber satu informasi, tidak terprovokasi judul provokatif, memastikan kredibilitas satu sumber informasi dan tidak mudah membagikan satu informasi tanpa mengecek keabsahan informasi tersebut.

“Masyarakat lebih baik mengecek dulu kebenaran informasi yang diterima sebelum di share kembali ke yang lain,” cetusnya.

Karena itu, Diskominfo Kota Sukabumi terus berupaya untuk mengcounter berita hoax, dengan melakukan beberapa langkah. Seperti, melalui gerakan literasi digital kepada masyarakat dan keseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Dengan gerakan tersebut kita berikan pemahaman, mana berita bohong dan tidak,” akunya.

Pihaknya, akan terus meluruskan informasi bohong tersebut khususnya yang menyangkut dengan nama Pemkot Sukabumi.

Tak hanya itu, Diskominfo juga terus mencari kabar hoax yang menjadi trendi atau sedang beredar yang dapat meresahkan masyarakat.

Berdasarkan data yang dimilikinya, selama Januari hingga Maret 2022, Diskominfo telah menemukan dan mengcounter kabar bohong sebanyak enam kejadian.

Dari jumlah tersebut, dua kasus bohong upaya penipuan mengakukan akun Wakil Walikota Sukabumi, tiga kasus bohong lainya berkaitan dengan Covid-19, yaitu mengenai tentang bantuan sosial, kemudian satu kabar bohong lagi mengenai pembukaan lowongan pekerjaan di Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Pada April 2022 hanya bentuk klarifikasi dari Pak Wali Kota Sukabumi, terkait event sukabumi light festival. Dimana Pak Wali mengatakan event tersebut belum mengantongi izin baik dari Pemkot Sukabumi maupun pihak keamanan,” pungkasnya. (bam)

Tantan Sontani
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *