Proyek Jaling di Desa Cireunghas Sukabumi Disoal Warga, Baru Dibangun Terkelupas Lagi

Jalan lingkungan Cireunghas Sukabumi
Warga saat menunjukan kondisi jalan lingkungan baru diaspal sudah mengelupas di Kampung Rawa Belut, RT 06/RW 07, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (29/12). 

SUKABUMI – Proyek pekerjaan jalan lingkungan sandsheet di Kampung Rawa Belut, RT 06/RW 07, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, menuai protes dari warga setempat.

Bagaimana tidak, pekerjaan pengaspalan milik pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi yang baru selesai dibangun itu, sudah terkelupas.

Bacaan Lainnya

Protesan warga Desa Cireunghas ini, sempat viral dimedia sosial Instagram . Dalam video berdurasi sembilan detik itu, tampak warga memperlihatkan aspal yang baru selesai dibangun oleh CV.Tiga Perkasa yang menghabiskan anggaran Rp194.417.000 dengan mudahnya dikelupas oleh warga.

Sekretaris Kecamatan Cireunghas, Ade Richman mengatakan, pihaknya membenarkan terkait ramainya informasi tentang pekerjaan pengasapalan jalan yang baru selesai dibangun, tetapi sudah terkelupas.

“Iya, informasinya ada seperti itu. Tapi, untuk memastikan kebenarannya nanti kami akan chek ke lapangan,” kata Ade kepada Radar Sukabumi pada Jumat (29/12).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan jalan lingkugan atau Jaling sengaja dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Untuk itu, keberadaan jalan tersebut sangat dinantikan masyarakat. Karena, merupakan akses warga menuju tempat publik. Seperti pergi ke sekolah, pasar, layanan kesehatan dan area publik lainnya.

“Jalan yang dibangun oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi itu, statusnya masuk pada jalan Desa Cireunghas dan untuk menghubungkan beberapa perkampungan di wilayah desa tersebut. Tapi, untuk biayanya menggunakan anggaran Disperkim Kabupaten Sukabumi,” tandasnya.

Salah satu warga Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Empud (70) mengatakan, proyek pengaspalan jalan dengan panjang sekitar 750 meter dan lebar 2 meter itu, telah mendapatkan protesan warga tersebut, baru selesai dibangun oleh pihak ketiga sekitar satu pekan terakhir. “Warga memprotes, karena pekerjaan untuk pembangunan jalan lingkungan tersebut, terkesan asal-asalan,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *