Musim Pancaroba, Puskesmas Kebonpedes Sukabumi Waspadai ISPA dan Diare

Puskesmas Kebonpedes Sukabumi
Petugas Puskesmas Kebonpedes, saat memberikan edukasi kepada para Kader Posyandu Desa Sagaran, soal penyebaran penyakit di musim Pancaroba.

SUKABUMI – Memasuki musim pancaroba, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, mengimbau kepada seluruh masyarakatnya untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Imbauan itu, dilakukan mengingat cuaca yang tidak menentu saat ini, dapat berpotensi serangan penyakit ISPA dan diare.

Bacaan Lainnya

Hal demikian disampaikan Ketua Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas Kebonpedes, Meilinda Kusdianti kepada Radar Sukabumi. Bahwa menurutnya, pada cuaca yang tidak menentu saat ini, warga Kecamatan Kebonpedes kerap sekali diserang penyakit ISPA dan diare.

“Dari semua penyakit itu, nah penyakit ISPA dan diare itu memang paling tren yang di Puskesmas Kebonpedes. Tapi, untuk data jelasnya harus kami lihat dulu kantor,” kata Meilinda kepada Radar Sukabumi pada Jumat (29/12).

Untuk meminimalisir terjadinya resiko penyakit yang disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu itu, Puskesmas Kebonpedes telah menggelar musyawarah masyarakat desa.

“Ini tujuannya untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat yang ada di Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi dengan melibatkan pesertanya dari kader Posyandu, RT dan RW serta tokoh masyarakat,” bebernya.

Musyawarah masyarakat desa ini, kata Meilinda, dinili perlu dilakukan untuk mengetahui persoalan kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil musyawarah tersebut, ia mengakui bahwa penyakit ISPA kerap menyerang masyarakat dari usia balita hingga orang dewasa.

“Penyakit ISPA itu didominasi karena cuaca yang tidak menentu. Seperti kadang panas dan terkadang juga hujan, imbauan kita kepasda masyarakat selain PHBS juga untuk ISPA sendiri, khususnya anak-anak agar jangan didekatkan anak ini dengan perokok aktif,” tukasnya.

“Iya, karena perokok pasif khususnya anak-anak itu, lebih berbahaya. palagi terjadi di sekitaran lingkungan rumah karena merokok ini sangat bahaya sekali untuk anak-anak,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sasagaran, Deni mengatakan, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Ya, karena cuaca yang tidak menentu ini sangat berpotensi dan berdampak buruk terhadap kesehatan warga kami,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *