Longsor di Desa Cibatu Sukabumi Semakin Meluas, Jalan Kabupaten Terancam

Longsor Desa Cibatu Sukabumi
Kondisi jalan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Panggeleseran - Cibatu, Kampung Cibatu Lana Jaya, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, terancam longsor pada Kamis (20/01).

SUKABUMI – Bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cibatu Lana Jaya, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabum,  kondisinya semakin meluas pada Kamis (19/01/2023).

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Cikembar, Sudarmat kepada Radar Sukabumi mengatakan, bencana tanah longsor yang terjadi pada pertengahan Juni 2022 lalu itu, kini kondisinya semakin memprihatinkan.

Bacaan Lainnya

“Sebelumnya, bencana tanah longsor itu mengancam 7 bangunan. Yakni, tiga bangunan rumah warga dan 4 unit bangunan ruko. Namun, sekarang longsor itu sudah nyaris mengancam jalan kabupaten,” kata Sudarmat kepada Radar Sukabumi pada Jumat (20/01).

Ruas Jalan Raya Penggeleseran – Cibatu yang merupakan milik pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi itu, kini kondisinya semakin mengkhawatirkan. Bahkan, saat ini ruas jalan tersebut hanya bisa digunakan satu jalur saja.

“Iya, jalan kabupaten itu sekarang hanya digunakan satu jalur saja dengan sistem buka tutup. Karena, bantalan jalannya sudah ambles terbawa longsor,” ujarnya.

Bencana tanah longsor yang memiliki panjang sekitar 40 meter dan lebar 25 meter dengan ketinggian sekitar 8 meter itu, sudah ia laporkan kepada pemerintah Kecamatan Cikembar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi serta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. “Sudah kita laporkan soal bencana ini. Namun, untuk kapan waktu memperbaikinya tidak tahu,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sedikitnya tiga kepala keluarga (KK) yang terancam bencana tanah longsor tersebut, sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman atau ke rumah sanak saudaranya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana longsor susulan.

“Memang kontruksi tanah di lokasi itu, sangat labil. Makanya, kita sarankan mereka segera mengevakuasi. Lantaran, ditakutkan terjadi longsor susulan yang berpotensi menimbulkan korban jiwa,” bebernya.

Sementara itu, salah seorang warga Kampung Tanjakanlengka, RT 04/RW 04, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Munajat (55) mengatakan, bencana tanah longsor itu, sudah terjadi hampir setengah tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum terlihat ada upaya pemerintah terkait penanggulangan bencana yang mengancam jalan kabupaten itu.

“Seharusnya pemerintah cepat tanggap yah. Karena, ini kan jalan sering digunakan warga sehari -hari. Kalau terancam putus. Wah, bisa gawat karena disini tidak ada jalur alternatif lain, jika saya mengantarkan anak sekolah ke SDN II Cikembar,” jelasnya.

Ruas Jalan Raya Panggeleseran – Cibatu ini, masih kata Munajat, merupakan akses vital warga menuju tempat publik. Seperti pergi ke sekolah, pasar dan layanan kesehatan dan area publik lainnya.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi agar segera melakukan upaya untuk memperbaiki jalan yang nyaris tergerus longsoran tersebut.

“Jalan ini, selain digunakan warga, juga kerap dilintasi oleh kendaraan besar dari sejumlah perusahaan tambang di wilayah Kecamatan Jampangtengah, khususnya di Desa Padabeunghar.

Jadi, jalan ini memang sangat dibutuhkan. Bisa kebayang kalau jalan itu terputus longsor. Tentu, menghambat pertumbuhan ekonomi masyakarat,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *