Kabupaten Sukabumi Kekeringan, 47 Kecamatan Salat Istisqa Serentak

Sukabumi Salat Istisqa
Ratusan warga saat melaksanakan solat Istisqa untuk meminta hujan di lapangan SMKN Sukalarang pada Jumat (15/09).

SUKABUMI – Ratusan ribu warga Kabupaten Sukabumi, bersatu dalam solat Istisqa secara serentak di 47 kecamatan. Upaya ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, dalam menanggulangi bencana yang melanda wilayah tersebut, terutama di musim kemarau ini.

Kabupaten Sukabumi, yang sedang dilanda krisis air bersih dan kekeringan, juga tidak luput dari ancaman bencana kebakaran. Untuk  itu, MUI bersama-sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi mengadakan solat Istisqa, guna memohon hujan dari Allah SWT serta perlindungan dari bencana kebakaran.

Bacaan Lainnya

Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, KH. Ujang Hamdun kepada Radar Sukabumi mengatakan,  solat Istisqa dilangsungkan dengan khidmat di masing-masing kecamatan, yang diikuti oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.

“Seluruh jamaah yang hadir berdoa dengan penuh pengharapan agar hujan turun serta bencana kebakaran di Kabupaten Sukabumi segera berakhir,” kata KH. Ujang Hamdun kepada Radar Sukabumi pada Jumat (15/09).

Solat istisqo ini, sambung KH. Ujang Hamdun, merupakan salah satu bentuk ikhtiar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam rangka penanganan musibah kekeringan, dampak dari El Nino.

Untuk itu, MUI sebagai tusi dan kewenangannya, langsung mengajak seluruh masyarakat Sukabumi untuk melaksanakan solat Istisqa.

“Kami juga bersurat kepada pemerintah daerah melalui Pak Bupati Sukabumi dan Alhamdulillah direspon yang positif, sehingga ada edaran untuk menyelenggarakan solat Istisqa secara menyeluruh di 47 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi,” tandasnya.

Di samping lembaga yang ada dibawah naungan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, kata KH. Ujang Hamdun, MUI juga berada di lembaga vertikal yang menyelenggarakan solat Istisqa.

Seperti Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi, menginstruksikan kepada Ketua DKM, Ponpes, majelis taklim dan lainnya. “Alhamdulillah ini, sangat positif, termasuk madrasah-madrasah formal,” tukasnya.

Ini merupakan dari ikhtiar para ulama, termasuk lembaga-lembaga sekolah untuk mengedukasi dan mempraktekkan tata cara solat Istisqa.

Sehingga, mereka benar-benar faham dan cinta negara, cinta tanah air dan cinta agama. Ini dilakukan sebagai  komitmen MUI untuk menjaga lingkungan dan mendatangkan hujan. Selain solat Istisqa, mereka juga memanjatkan doa, selain meminta hujan juga agar terhindar dari bencana kekeringan dan kebakaran.

“Mayoritas, solat Istisqa di 47 kecamatan ini, dilangsungkan bada salat Jumat. Sementara, untuk kalangan sekolah mereka kebanyakan diselenggarakannya pagi hari,” imbuhnya.

Seandainya, hujan belum kunjung turun, maka MUI menyarankan solat Istisqa ini tidak hanya sekali dilakukan dan harus digelar kembali sebagai salah satu bentuk ikhtiar. “Jadi, jumat yang akan datang, pasti akan melakukan solat istisqa itu,” imbuhnya.

Ia berharap, dengan sholat istisqa yang berjamaah ini, Allah dapat mengabulkan apa yang menjadi harapan masyarakat dan hujan cepat turun. Karena, ia melihat solat Istisqa itu sangat penting dilakukan secara berjamaah.

Lantaran, saat ini bencana hampir mengepung di Sukabumi. Salah satunya, selain kekeringan dan kriris air bersih, juga kebakaran juga dimana-mana. “Nah, ini merupakan bagian langkah dari para ulama untuk penanggulangan lingkungan dengan cara solat Istisqa ini,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *