Pihaknya juga mengaku sulit untuk mengidentifikasi korban. Lantaran, berdasarkan pemeriksaan luar, jenazah telah mengalami pembusukan lanjut. Selain itu, warna kulit pada jasad korban sudah berubah menjadi hijau. Sehingga, dasar kulit, wajah dan ciri fisik hingga kini sudah tidak bisa dikenali atau sulit diidentifikasi.
“Ciri khusus misal tahi lalat atau tato di sini nggak ada. Sulit, karena kulitnya sudah berwarna hijau, kulit dasarnya sudah nggak ada, makanya polisi juga susah karena sidik jarinya tidak terdeteksi,” paparnya.
“Ini juga bisa saja tidak terdaftar, karena korban belum punya e-KTP. Makanya. kita cari tahu, kenapa hanya pada bagian mulut sampai leher saja, bagian paling rusak, sedangkan di tubuh yang lain hanya ada belatung di lubang-lubang,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil autopsi, masih kata Dokter Nurul, usia jasad perempuan tanpa identitas ini diperkirakan antara 20 tahun sampai 40 tahun dengan tinggi badan sekitar 157 hingga 160 centimeter. “Jasad perempuan itu, kami perkirakan sudah tidak bernyawa sejak 3 sampai 7 hari yang lalu,” pungkasnya. (den/d)