Hati-Hati Melintas Tanjakan Sukawayana Cikakak,  Diberlakukan Buka Tutup Akibat Perbaikan Dinding Penahan Tanah

Pekerja saat melakukan pengaturan arus lalin di tanjakan Sakawayana, Desa/Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.(FOTO : NANDI/ RADARSUKABUMI)
Pekerja saat melakukan pengaturan arus lalin di tanjakan Sakawayana, Desa/Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.(FOTO : NANDI/ RADARSUKABUMI)

SUKABUMI — Bagi para pengendara diharap untuk berhati-hati saat melintas tanjakan Sakawayana, Desa/Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat melalui instansi terkait mulai mengerjakan pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT) di ruas jalan tersebut.

Pantauan dilapangan saat ini para pekerja dalam dua hari tengah melakukan penebangan pohon guna sterilisasi pembangunan Dinding Penahan Tanah, tidak hanya itu para petugas juga memberlakukan sistem buka tutup untuk arus lalulintas baik dari arah Palabuhanratu menuju Cisolok maupun arah sebaliknya. Jumat, (7/7).

Bacaan Lainnya

Penebangan pohon sendiri, kata Khoerul merupakan Pengawas Lapangan PPK 2.2 PJN Provinsi Jawa Barat dilakukan untuk sterilisasi lahan yang akan dibangun tembok. “Karena rencananya kita mau pasang matras di lokasi longsoran titik 160 ini,” ujarnya.

Berdasarakan rencana, kata Khoerul peralihan atau sistem buka tutup arus lalulintas akan dilakukan selama tiga hari hal itu selama proses penebangan pohon disekitar longsoran selesai.

“Tapi peralihan dan sistem buka tutup tidak sepenuhnya pagi hingga sore hari, ya saat penebangan pohon berukuran besar berlangsung,” jelasnya.

“Untuk peralihan arus lalulintas kita berkoordinasi dengan hotel GISBH untuk buka jalur dibawah (jalur hotel GISBH red), jalur utama sementara untuk keamananan,” sambungnya.

Ditegaskan Khoerul, pihaknya saat inj tengah kejar target dengan progres pemasangan matras dan DPT, agar pembangunan tersebut cepat dapat diselesaikan.

“Kita melaksanakan pengerjaan ini (DPT-red) untuk mitigasi bencana longsor, nah untuk matras nanti untuk menahan tanah lebih baik, ya sebagai safety pertama, DPT safety kedua,” bebernya.

“Area ini rawan longsor, terhitung mulai dari ujung pintu masuk GISBH hingga keluar bukit atau tanjakan Sukawyaana hingga sebelum jembatan.” tandasnya. (ndi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *