BPP Gegerbitung Sukabumi Sarankan Petani Gunakan Pupuk Organik

BPP Gegerbitung Sukabumi
Para petani saat mengikuti sosialisasi penggunaan pupuk organik di Kelompok Tani Sejahtera, tepatnya di Kampung Sumur, Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung.Sukabumi

SUKABUMI – Dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDA) petani, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi melakukan pertemuan bersama para kelompok tani pada Kamis (19/01).

Pertemuan yang dipusatkan di Kelompok Tani Sejahtera, tepatnya di Kampung Sumur, Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi itu, dihadiri 27 petani yang ada di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Kepala BPP Kecamatan Gegerbitung, Diat Sujatman kepada Radar Sukabumi mengatakan, pertemuan petani ini, sangat penting dilakuka karena merupakan tugas dan fungsi (Tusi) para penyuluh dalam melakukan pendampingan bagi para petani di kelompok tani. “

Jadi, pertemuan kelompok tani ini, biasa kami menyebutnya NgopiManis (ngobrol pintar masalah agribisnis),” kata Diat kepada Radar Sukabumi pada Kamis (19/01).

Untuk itu, dalam pertemuan kelompok tani tersebut, BPP Kecamatan Gegerbitung membahas .asalah e-alokasi pupuk bersubsidi dan membahas materi pakan serta sanitasi kandang pada ternak sapi potong.

“Selain itu, kami juga menyarankan kepada para petani agar kembali menggalakan pemakaian pupuk organik dan pupuk hayati dan memanfaatkan bahan baku yang ada di lingkungan setempat,” paparnya.

Menurutnya, di tengah kesulitan terbatasnya pupuk bersubsidi dan harga pupuk kimia yang tinggi perlu ada terobosan untuk mempertahankan produksi yang dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik atau pupuk hayati dalam rangka mempersiapkan lahan pertanian yang tetap harus produktif tetapi tetap ramah lingkungan dengan penerapan metodologi yang tepat yang sesuai dan efektif.

“Untuk itu, kami sosialisasikan kepada para petani agar pemanfaatan bahan organik harus digalakkan secara masif untuk menyehatkan tanah. Petani harus di dorong untuk dapat membuat secara mandiri dari bahan-bahan organik yang ada di sekitar lingkungannya. Dengan demikian kesuburan lahan atau tanah akan tetap terjaga,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *