Diskominfo Jabar Gelar Workshop Strategi Pengelolaan Medsos

RADAR SUKABUMI – Workshop Strategi Pengelolaan Medsos Pemerintahan oleh Diskominfo Jabar menghadirkan tiga pembicara yakni Deny Yudiawan, Wartawan Senior Pikiran Rakyat, Arfian dari Ayomedia Network dan Lambok Hutabarat dari Katadata.co.id. Para narasumber ini banyak memberikan tips menarik bagi pengelola medsos dalam menentukan postingan terbaru.

Deny memberikan tips singkat terkait isu apa saja yang dapat menjadi ide dalam membuat produk atau postingan terbaru. Yang paling mudah, menurutnya adalah dengan mencari trend terkini yang sedang terjadi.
“Bisa membuka google, searching trend apa hari ini. Setelah ketemu, baru membuat ide menarik, bisa dalam bentuk membuat grafik atau poster yang diupload di medsos,”  tegasnya.
Deny mengatakan sampai saat ini pengguna facebook masih mendominasi pengguna medsos di Indonesia. Namun tentunya medsos terbaru yang digemari milenial juga perlu menjadi perhatian pengelola medsos pemerintahan.
“Konten medsos harus bisa menarik interaksi dengan pembacanya. Interaksi akan meningkatkan follower. Itulah mengapa kita harus peduli dengan tren terkini. Sebab untuk mengetahui kejadian paling dicari pembaca. Ini bisa menjadi bahan pengelola medsos untuk membuat konten yang menarik dan informatif serta menghibur,” tuturnya.
Hal lainya adalah pengelola medsos harus mampu menjaga konsistensi dalam memposting berita atau produk medsos. Sehingga follower akan selalu menunggu informasi terbaru.
Sementara Lambok Hutabarat mengatakan ketersediaan data yang akurat sangat penting bagi pengelola medsos pemerintahan. Namun data yang dimiliki harus diolah dengan bahasa yang sederhana sehingga masyarakat mengerti.
“Bisa dibuat dalam bentuk grafik yang menarik di Katadata.co.id, grafik paling banyak dibaca,” tegasnya.
Ia juga mengatakan pengelola medsos harus paham data mana saja yang sangat menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga saat di upload akan banyak dilihat. Selain akurat, data juga harus dapat ditampilkan secara logis agar tidak menimbulkan persepsi yang salah.
Sementara Arfian menjelaskan bagaimana mendsos pemerintahan bisa menjadi kekuatan bagi pemerintah dalam mengonfirmasikan keberhasilan program pembangunan. (*/suf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *