Mensos Risma : 46 ODGJ dari Garut Dapatkan Penanganan Medis

Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Wakil Bupati Garut Helmi Budiman (kanan) usai menemui seorang remaja yang putus sekolah karena harus merawat ibunya yang menderita ODGJ di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (30/10/2023). (Feri Purnama)
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Wakil Bupati Garut Helmi Budiman (kanan) usai menemui seorang remaja yang putus sekolah karena harus merawat ibunya yang menderita ODGJ di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (30/10/2023). (Feri Purnama)

GARUT — Menteri Sosial Tri Rismaharini (risma) menyatakan sebanyak 46 orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah mendapatkan penanganan medis agar mentalnya kembali membaik di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.

“Pak Kadinsos bercerita ada 50 berapa tadi dibawa ke rumah sakit, 40 berapa..,” kata Mensos usai menemui seorang remaja yang putus sekolah karena harus merawat ibunya yang menderita ODGJ di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin.

Bacaan Lainnya

Ia menuturkan pemerintah sudah melakukan upaya untuk menangani masyarakat yang diketahui mengalami gangguan jiwa untuk mendapatkan penanganan secara medis di rumah sakit jiwa.

Salah satunya, kata dia, yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut sebanyak 46 orang saat ini sudah dibawa ke rumah sakit jiwa di Bogor untuk menjalani perawatan medis selama beberapa waktu ke depan.

“Tapi yang sekarang kan sudah ditangani, kecuali kemudian enggak ada yang peduli, toh peduli dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Ia menambahkan kondisi kejiwaan orang bisa saja berubah dalam waktu yang tidak bisa ditentukan karena adanya tekanan psikis yang berat, kemudian dari sebelumnya normal akhirnya menderita gangguan mental.

“Karena orang itu tiba-tiba ada ‘shock’ berat, kemudian tiba-tiba dulunya normal, ada ‘shock’ berat enggak kuat, itu kemudian bisa jadi, enggak bisa kemudian enggak boleh seperti ini,” katanya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat mendampingi Mensos menyatakan, Pemkab Garut selama ini sudah kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor yang khusus menangani pasien dengan kondisi gangguan kejiwaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *