di Bandung Barat, Kasus HIV/AIDS Meningkat

Ilustrasi HIV/AIDS

“Temuan kasus banyak itu tentu harus dari semua pihak, sinergitas antara puskemas dan kader ditambah dukungam masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran virus hiv/aids,” ungkapnya.

Menurut Hidayatul, salah satu faktor penyebab ialah lingkungan heteroseksual ditambah dengan kebiasaan berganti pasangan menjadi penyumbang terbesar penyebaran HIV/AIDS.

Bacaan Lainnya

Hidayatul menambahkan, ada empat kelompok yang rawan terkena HIV/AIDS yakni para Wanita Tuna Susila (WTS), pengguna jarum suntik, LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), serta waria.

“Beberapa kelompok ini menjadi pengawasan kami agar penyebaran virus mematikan ini tidak semakin meluas di Bandung Barat,” kata Hidayatul. Di tahun 2019 ini Hidayat mengakui waspada meningkatnya potensi korban AIDS dari prilaku seks bebas.

“Solusinya 2019 hindari seks bebas dan narkoba. Seks yang aman, yang suka ‘jajan’ harus pake kondom, serta berperilaku yang baik, karena semua itu dari perioaku kita,” tandasnya.

Temuan Pengidap HIV/AIDS di Wilayah KBB

Dari 16 kecamatan seluruhnya berjumlah 330
Saat ini kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Padalarang
Range usia para pengidap yang ditemukan berkisar 23 hingga 45 tahun
Rata-rata para pengidap yang ditemukan tersebut sudah terinfeksi sejak lima tahun kebelakang
Upaya Pencegahan

Perlu sinergitas antara puskemas, kader dan masyarakat
Salah satu faktor penyebabnya, lingkungan heteroseksual ditambah dengan kebiasaan berganti pasangan
Hindari seks bebas dan narkoba
Empat Kelompok Rawan HIV/AIDS

Wanita Tuna Susila (WTS)
Para pengguna jarum suntik
LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain)
Waria

 

(bie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *