Lurah Bandung ini Kreatif, Manfaatkan Moggot: Kini Mampu Mengolah 2 Ton Sampah, Begini Katanya

Ilustrasi Magot

BANDUNG – Sampah tidak selamanya menjadi ‘musuh’ atau membahayakan, tapi sampah juga dapat berupa menjadi lebih bermanfaat dilakukan pengelolaan dengan benar, sehingga akan tetap dibutuh.

Seperti halnya pengelolaan sampah di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Di wilayah tersebut telah memanfaatkan maggot sejak 4 tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Hasilnya, di wilayah itu setiap hari-ya mampu mengolah 2 ton sampah organik. Demikian diungkapkan Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan, dilansir dari Podcastnya bersama Humas Kota Bandung.

“Pengelolaan sampah di Kelurahan Rancabolang mendekati paripurna. Dengan maggot, tapi kita sudah 4 tahun lebih awal (melaksanakan),” ungkap Nurhasan.

Dikatakannya, sejak 22 November 2019 lalu, di Kelurahannya sudah merintis pengelolaan maggot. Meskipun saat itu alat pendukung masih terbatas. Namun, saat sudah bisa mengentaskan sampah dapur sebanyak 200-300 kg per hari.

Kemudian pada Juni 2020, Kelurahan Rancabolang mendapatkan CSR dari PT Pertamina untuk pengembangan maggot. Dari bantuan tersebut peningkatan pengelolaan sampah pun terjadi perubahan yang signifikan.

“Di tahun itu (2020) kita dapat CSR dari PT. Pertamina sebesar Rp50 juta, untuk pengembangan maggotisasi. Kita diberikan alat, seperti boks dan sebagainya,” bebernya.

“Dari bantuan CSR tersebut kita meningkat pengeloaan sampahnya menjadi sebanyak 500-600 kg per hari,” tambah Nurhasan.

Lebih lanjut dikatakannya, ketika beberpa waktu lalu Kota Bandung mengalami darurat sampah. Pada waktu itu ia mengedarkan surat kepada Ketua RT untuk memilah sampah dari sumbernya.

“Kita sosialisasi dengan masif, sampai kelompok, majelis taklim, RT, RW, masjid, saat awal tahun juga ada rembug warga, obrolan ‘door to door’, kita selipkan ini,” ujarnya.

Atas kerja keras selama ini, semua RW di Kelurahan Rancabolang sudah menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada 9 Januari 2024. “Kami satu – satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW KBS. Sehingga dalam waktu dekat, kita akan diresmikan kawasan pertama KBS,” tuturnya.

Menurut dia, mogot merupakan ramah lingkungan, bahkan bisa tidak akan ada yang terbuang. “Maggot paling ramah lingkungan, maggot itu tidak ada yang terbuang sia – sia. Dari fresh maggot, kita panen 75-80 kg per hari,” ungkapnya.

Nurhasan mengungkapkan bahwa di Kelurahan Rancabolang, saat ini mampu menyelesaikan sampah dapur sekitar 2 ton per hari. Namun, produksi sampah hanya 900 kg – 1,3 ton per hari.

“Untuk menambahnya, kita ambil limbah sayur dan buah di Pasar Induk Gedebage. Per minggu 700 kg – 1 ton sampah sayur dan buah,” ungkapnya. (*/Ron/Yan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *