Bocah SD Baru Lulus Sekolah Langsung Nikahi Siswi SMK

Mereka percaya. Awal bertemu Res, kata Mil, saat acara keluarga. Berlanjut saling tukar nomor ponsel. Komunikasi pun intensif via chatting. “Karena keluarga, jadi ketemu, sering teleponan. (Selalu) ketemu juga kalau pulang sekolah,” ujar perempuan kelahiran 10 April 2002 itu.

Ayah Res, Salaming, memberi penjelasan. Keluarga menikahkan keduanya lantaran sering mendapat informasi tentang kedekatan Res dan Mil. “Adat kita di sini sangat kental.

Saya sering dengar mereka ketemu. Karena biasa kalau disuruh antar bawang lama baru pulang,” urainya. Karena sudah terbiasa menikahkan dini anak-anaknya, Salaming pun menikahkan Res. Empat anaknya juga menikah dini. Baginya, itu lumrah dalam keluarganya.

Apalagi pergaulan remaja saat ini kian memprihatinkan. “Itu juga salah satu alasan kami nikahkan. Apalagi, dia (Res) sudah bisa cari uang sendiri,” katanya.

Salaming mengaku mengajari anak bungsunya itu mencari uang dengan berkebun sejak usia 7 tahun. Kebiasaan itulah yang membuat Res hidup mandiri dan bisa mencari nafkah. “Kami juga anggap dia sudah bisa cari nafkah untuk istrinya. Biasa dia bawa mobil ke Makassar antar bawang merah. Dia jadi petani bawang merah saja,” ujarnya.

Sementara itu, Mil mengaku akan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk suaminya. Meskipun suaminya lebih muda daripada usianya. “Sudah saling mengenal (sifat),” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *