Mengenang Balap Sepeda Asal Sukabumi Hendrik Brocks, Sang Macan Asia (1)

Hendrik Brocks atau Hendra Gunawan
Foto saat almarhum Hendrik Brocks atau Hendra Gunawan mengabadikan momen bersama tiga medali emas yang diraihnya lewat Asian Games 1962 di Jakarta.

Sumbang Tiga Emas, Lahirkan Pebalap Hebat

Asian Games 1962 di Jakarta, silam. Indonesia mendapatkan tiga medali emas dari cabang olahraga balap sepeda. Dan itu menjadi momentum penting bangkitnya olahraga balap sepeda di Indonesia. Pun, di Sukabumi.

RIZQI TAUPIQ, Sukabumi

HENDRIK Brocks. Atau, yang juga dikenal Hendra Gunawan. Seorang atlet balap sepeda kelahiran Sukabumi, 27 Maret 1942. Namanya kini terucap lagi dari mulut-mulut olahragawan dan sejarawan bidang olahraga. Sebab, pada 8 Maret 2023 lalu, pria yang sempat dijuluki ‘Macan Asia’ pada cabang balap sepeda, tutup usia.

Orbituari sang legenda pengayuh pedal sepeda itu menyentak publik olahraga tanah air. Begitupun masyarakat Kota Sukabumi.

Suasana duka terasa dan tampak di rumahnya yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Rawa Salak, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh. Namun, ada kesan bangga pula, saat mengenang segudang prestasi yang dia torehkan untuk Indonesia.

Pada saat masanya. Pria Indo-Jerman itu memborong podium nomor ‘hiji’ pada ajang Asian Games 1962. Ya, tiga medali emas dikantonginya berasal dari nomor road race 190 kilometer, team time trial 100 km, dan team troad race 190 km. Hendrik Brocks juga sempat mengikuti tiga Olimpiade: Meksiko, Roma, dan Tokyo.

Mendiang Hendrik Brocks pernah menjadi pelatih bagi pebalap sepeda nasional kenamaan. Namanama para pebalap yang menjadi kolega dan rekan satu tim masih diingatnya dengan jelas, ketika masih hidup. Mereka di antaranya Aming Priatna, Wahju Wahduni dari Jawa Barat, Hasjim Roesli dari DKI Jakarta, serta Frans Tupang dari Sumatera Barat.

Hendrik juga melahirkan beberapa para pebalap berprestasi di tingkat nasional.

Dia pernah mengasuh sejumlah nama seperti Robby Yahya, Ronny Yahya, Sanjaya, Siman, Muhamad Yusuf, Fanny Gunawan, Ferry Sonic, Maruki, dan Puspita. Terakhir, pada 2007, Hendrik sempat melatih tim pebalap sepeda Kabupaten Sukabumi.

Tak hanya itu, Hendrik juga sukses meroketkan nama adik kandungnya. Almarhum Luddy Gunawan yang juga seorang pebalap sepeda. Mereka pernah satu tim dalam kompetisi balap sepeda di level Asia membawa nama Indonesia.

Medali emas, perak, dan perunggu pernah diraih kakak-beradik ini di Ganefo Asia di Kamboja. Prestasi-prestasi luar biasa itu terulas lagi setelah kabar duka yang disampaikan Dedi Hendrayana Gunawan. Salah satu anak Hendrik Brocks.

“Ayah meninggal di rumah karena faktor usia,” kata Dedi.

Ya, usia Hendrik adalah 81 tahun. Dedi menuturkan, ayahnya sempat terkena penyakit glukoma sehingga tidak bisa melihat.

Selama hidup, kata Dedi, sang ayah dikenal sebagai sosok yang baik dan menginspirasi masyarakat.

“Pesan terakhir yang ditinggalkan sang ayah kepadanya adalah agar ia menjaga ibadah,” kenangnya.

Duka juga dirasakan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Pos terkait