Mengenal Perajin Gitar Bermotif Batik Riset Dua Tahun Hilangkan Malam, Guruh Sabdo Nugroho Patenkan Karyanya

Soal pemilihan motif batik, guruh mengaku tergantung imajinasinya, maupun ide pembatik yang diangkat menjadi karyawannya. Dia mencontohkan, jika gitar pesanan konsumen akan dipakai untuk mengiringi musik cadas, biasanya akan dikombinsaikan dengan batik motif parang.
Sebaliknya, bila gitar untuk membawakan lagu-lagu soft, maka motif yang dipilih bisa mengadopsi kembang kawung.

“Tapi ya tidak saklek, tergantung dari imajinasi saya dan pembatik. Kadang kita padukan juga antara batik tradisional dan modern. Namun ada juga pembeli yang menginginkan motif batik tertentu. Tapi tidak banyak,” terangnya.

Yang menambah nilai jual gitar unik tersebut, lanjut Guruh adalah telling story motif batik.

“Orang luar negeri rela bayar tinggi kalau produk yang kita buat ada ceritanya sendiri, karena mereka suka yang begitu-gitu,” imbuhnya.

Di sisi lain, Guruh kekurangan sumber daya manusia untuk membantunya membuat gitar batik. Dari empat karyawan, hanya satu yang bisa membatik. Sebab itu, untuk menghasilkan satu buah gitar, dirinya butuh waktu sekitar tiga pekan hingga dua bulan.

Soal harga, Guruh membanderol Rp 15 juta hingga Rp 35 juta per buah gitar. Target pasarnya adalah kolektor, artis, musisi, hingga pejabat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *