Predator Seksual Anak di Purwakarta Itu Oknum PNS, Beraksi Sejak 2017

ilustrasi pencabulan anak

PURWAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Publik Purwakarta dibuat geger kasus pencabulan terhadap anak-anak yang ternyata merupakan tenaga kesehatan.

Disebutkan predator seks itu malang melintang mencari korban di wilayah Cikampek, Kabupaten Karawang. Yang mencengangkan pelaku sudah melakukan aksinya sejak tahun 2017.

Bacaan Lainnya

Terkait Kasus pencabulan yang dilakukan seorang pria berinisial SPD (44) yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tenaga kesehatan di Kabupaten Purwakarta, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, H. Asep Supriatna, membenarkan, jika salah satu oknum ASN telah diamankan Polres Karawang.

Oknum ASN itu berdinas sebagai tenaga kesehatan di salah satu Puskesmas di Kabupaten Purwakarta.

“Iya benar, setelah kami cek ke Dinas Kesehatan, oknum PNS tersebut merupakan salah satu tenaga kesehatan di salah satu Puskesmas. Dan secara pribadi saya merasa perihatin sekaligus mengecam prilaku oknum pegawai tersebut,” ungkap Asep kepada wartawan saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Kamis (16/7/2020).

Saat ini, sambung Asep, pihaknya masih menunggu proses hukum yang saat ini sedang ditangani jajaran Polres Karawang.

“Kami tak segan untuk menindak tegas hingga melakukan pemecatan secara tidak hormat terhadap oknum PNS tersebut,” ungkapnya.

Sebegai Kepala BKPSDM, Asep mengaku sangat prihatin atas kejadian ini dan pihaknya masih menunggu proses hukum selanjutnya.

“Apabila yang bersangkutan nanti setelah melalui proses peradilan ternyata hukuman penjara nya di atas 2 tahun, maka secara otomatis SPD, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, bakal diberhentikan secara tidak hormat sebagai ASN,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Oknum ASN yang bertugas sebagai tenaga kesehatan pada salah satu Puskesmas di Kabupaten Purwakarta itu melakukan aksi bejadnya terhadap lebih dari 5 orang anak dengan rentang umur 16 hingga 17 tahun.

“Korban semua anak laki-laki, dan saat ini baru 5 orang yang mengaku menjadi korban pelaku, namun kami masih kembangkan kasus nya, dimungkinkan masih terdapat korban- korban lainnya” kata Wakapolres Karawang Kompol Faisal Pasaribu.

(Adw/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *