Mantan Wartawan jadi Ketua MPR

Ketua MPR terpilih, Bambang Soesatyo mengangkat palu bersama sembilan Wakil Ketua terpilih saat rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR RI.

JAKARTA – Setelah melalui proses lobi-lobi yang panjang, Bambang Soesatyo akhirnya terpilih sebagai ketua MPR periode 2019-2024. Dia terpilih melalui musyawarah mufakat dalam rapat paripurna MPR yang berlangsung sampai pukul 22.30 tadi malam (3/10). Politikus Partai Golkar itu melenggang mulus setelah pesaing terdekatnya Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra bersedia mendukung Bambang Soesatyo setelah dilakukan skors selama 50 menit.

Dalam pidatonya, Bamsoet–sapaan karib Bambang Soesatyo–berkomitmen menjadikan lembaga tinggi negara itu sebagai pemersatu bangsa.

Bacaan Lainnya

Sebagai rumah kebangsaan, mengamankan ideologi Pancasila demi keutuhan NKRI dan mengawal tegaknya Bhineka Tunggal Ika. “Tekad untuk menjalankan ideologi Pancasila harus terus kita gelorakan,” papar Bamsoet.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Bamsoet langsung menetapkan empat bidang di MPR. Yaitu badan sosialisasi, badan pengkajian, badan penganggaran dan komisi kajian ketatanegaraan. “Ini kita dirancang untuk memperkuat fungsi kelembagaan MPR ke depan,” paparnya.

Tidak hanya itu. Bamsoet menyampaikan, MPR periode 2019-2024 akan bekerja menuntaskan rekomendasi MPR periode 2014-2019. Di antaranya melanjutkan pembahasan pokok-pokok haluan negara. Garis-garis besar haluan negara (GBHN) tersebut akan dirumuskan dalam bentuk ketetapan (TAP) MPR. Rekomendasi lain berupa penataan sistem ketatanegaraan.

Meliputi kewenangan MPR, penataan kewenangan DPD, penataan sistem presidensial, kekuasaan kehakiman serta penataan sistem hukum. “MPR periode ke depan harus melakukan kajian lebih mendalam,” imbuh mantan ketua DPR itu.

Lobi-Lobi Berjalan Alot

Sebelum rapat paripurna pemilihan ketua MPR dimulai, perwakilan fraksi-fraksi dan DPD mengelar rapat konsultasi. Dalam rapat tertutup yang diadakan di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, mereka melakukan lobi-lobi politik.

Hasilnya, delapan fraksi MPR, yaitu Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Nasdem, PDIP, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sepakat mendukung Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo menjadi ketua MPR. Bahkan DPD juga memberikan dukungannya kepada Bamsoet. Hanya Partai Gerindra yang tetap ngotot mengusung Ahmad Muzani sebagai ketua MPR. Rapat yang dimulai sekitar 14.00 sampai 17.00, rapat itu belum menyapakati satu nama.

Mereka akhirnya membawa pembahasan itu ke dalam rapat paripurna. Sekitar pukul 19.03, rapat paripurna yang dipimpin Abdul Wahab Dalimunthe dan Hillary Brigitta Lasut pun dimulai. Abdul Wahab memulai rapat dengan menyebutkan nama-nama pimpinan MPR yang baru.

Yaitu, Bamsoet (Partai Golkar), Ahmad Muzani (Gerindra), Ahmad Basarah (PDIP), Arsul Sani (PPP), Jazilul Fawaid (PKB), Syarief Hasan (Partai Demokrat), Lestari Moerdijat (Nasdem), Zulkifli Hasan (PAN), Hidayat Nur Wahid (PKS) dan Fadel Muhammad (DPD).

Setelah membacakan nama-nama pimpinan, para anggota langsung berlomba mengajukan intrupsi. Sekretaris Fraksi Golkar MPR M Idris Lena mengatakan, sudah ada 8 fraksi yang mendukung Bamsoet. Bahkan DPD juga sudah memberikan dukungan. “Ini harus diketaui. Jadi tinggal satu partai yang belum setuju,” terangnya. Dia tidak keberatan jika rapat diskors dulu untuk mencari kesepakatan.

Ahmad Basarah dari Fraksi PDIP MPR mengatakan, rapat pemilihan ketua harus melalui musyawarah mufakat. Menurut dia, hanya Partai Gerindra yang belum setuju mendukung Bamsoet. Namun, dia mendengar bahwa

Gerindra ingin menyelesaikan pemilihan secara aklamasi atau musyawarah mufakat.
Jadi, kata dia, sangat tepat dilakukan skors sampai pukul 21.00. “Kami setuju diskors dulu,” terang Ketua DPP PDIP itu.

Ketua Fraksi Partai Nasdem MPR Johnny G Plate mengatakan, proses pemilihan ketua MPR sudah melalui proses yang panjang dan melelahkan. Sekarang adalah saat-saat terakhir untuk memutuskan. Komposisi dukungan juga sudah sangat jelas.

Namun, dia tidak keberatan jika dilakukan skorsing, asalkan kesempatan itu digunakan untuk melakukan musyawarah mufakat. Menurut dia, MPR harus betul-betul menjadi majelis permusyawaratan. “Bukan majelis pemvotingan rakyat,” tuturnya.

Tifatul Sembiring juga sepakat rapat diskors, agar rapat pemilihan dilakukan secara aklamasi. Jangan sampai ada perbedaan tajam dalam rapat tersebut. “Karena yang kita bahas adalah konstitusi, dan pancasila,” terang dia.

Abdul Wahab pun mengetuk palu sebagai tanda rapat diskors. Sekitar pukul 21.00, rapat dimulai kembali. Partai Gerindra pun diminta menyampaikan keputusan terakhir.

Ahmad Riza Patria, ketua Fraksi Partai Gerindra MPR mengatakan, pihaknya mengusulkan Ahmad Muzani sebagai ketua agar tugas dan fungsi MPR berjalan dengan baik, dan memastikan amandemen terbatas berjalan, serta memastikan empat pilar berjalan dengan baik.

Menurut dia, hasil konsultasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyepakati untuk terus menjaga MPR dalam forum musyawarah mufakat. ” Dan dalam memutuskan kebijakan penting,” ucapnya.

Karena jawaban Gerindra belum jelas, Abdul Wahab sebagai pimpinan rapat pun bertanya lagi kepada partai tersebut. Semua fraksi sudah mendukung Bamsoet. “Apakah Gerindra setuju dengan Bamsoet,?” tanyanya. Dengan tegas Riza menyatakan bahwa partainya sepakat dan setuju mendukung Bamsoet sebagai ketua MPR 2019-2024.

Tepuk tangan pun langsung bergemuruh. Beberapa politisi pun langsung menyalami Fraksi Partai Gerindra. Bamsoet pun menghampiri dan menyalami Riza dan anggota Fraksi Gerindra lainnya. Selanjutnya, Bamsoet bersama sembilan pimpinan MPR dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua MA Hatta Ali. (lum/mar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *