Kebakaran di Kota Sukabumi, Baru 2 Bulan 11 Kejadian

Kebakaran kota Sukabumi
Sejumlah petugas Damkar Kota Sukabumi saat berupaya melakukan pemadaman api.

CIKOLE — Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi, mencatat terhitung Januari hingga 25 Februari 2022 terdapat sebanyak 11 kejadian kebakaran. Meski tidak memakan korban jiwa, namun ditaksir kerugian mencapai ratusan juta.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Sudrajat menjelaskan, dari jumlah total kebakaran yang terjadi di Kota Sukabumi penyebabnya masih didominasi korsleting listrik.

Bacaan Lainnya

“Jika melihat dari data yang ada hampir semua kasus kebakaran penyebabnya akibat terjadinya korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api,” jelas Sudrajat kepada Radar Sukabumi, Jumat (25/2).

Lanjut Sudrajat, adapun beberapa daerah yang menjadi rawan kebakaran diantaranya Kecamatan Cikole, Warudoyong dan beberapa kecamatan lainnya yang padat penduduk.

“Di kecamatan ini memang penduduknya padat sehingga rentan terjadi kebakaran,” ucapnya.

Sebab itu, Damkar berupaya menggencarkan sosialisasi dan edukasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) baik di setiap instansi pemerintah maupun perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

“Sejauh ini kami sudah berupaya melakukan pelatihan dan edukasi kepada warga di setiap kelurahan. Sehingga, warga dapat mengetahui bagaimana caranya menggunakan APAR dengan baik dan benar,” ujarnya.

Sudrajat menambahkan, setelah adanya sosialisasi ini masyarakat diharapkan bisa melakukan antisipasi dan penanganan saat terjadi kebakaran di lingkungannya masing-masing.

“Tentunya pemadaman kebakaran juga bukan hanya dilakukan Bidang Damkar saja tetapi masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara memadamkan api ketika terjadi kebakaran,” cetusnya.

Pihaknya menghimbau, masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai potensi kebakaran yang dapat terjadi kapan dan dimana saja.

“Sejauh ini penyebab kebakaran kebanyakan itu karena terjadinya korsleting listrik karena itu masyarakat harus tetap maswada dengan potensi kebakaran yang ada,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *