Hasil Uji Lab Sample Penyebab Keracunan Makanan Siswa di Sukabumi Belum Keluar

DITANGANI : Pemerintah Desa Sukajaya, saat mengevakuasi sejumlah siswa SDN Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, ke Puskesmas Karawang yang diduga mengalami keracunan jajanan makanan.(Foto : ist)
DITANGANI : Pemerintah Desa Sukajaya, saat mengevakuasi sejumlah siswa SDN Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, ke Puskesmas Karawang yang diduga mengalami keracunan jajanan makanan.(Foto : ist)

SUKABUMI — Hingga kini Hasil Uji Lab Sample Penyebab Keracunan Makanan Siswa di Sukabumi Belum Keluar, diketahui saat ini  Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Polres Sukabumi Kota, sudah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk dilakukan uji lab di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat.

Kepala Puskesmas Karawang, Rita Hermawati kepada Radar Sukabumi mengatakan, makanan yang diduga menyebabkan keracunan puluhan siswa SD dan MI di wilayah Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi itu, merupakan jenis makanan kemasan.

Makanan ringan tersebut, diketahui sudah terdaftar di BPOM RI MP 27310043345 dan di produksi oleh PT Daya Prima Rasa Bandung 40287 Indonesia.

“Itu kan makanannya kemasan, ada BPOM juga. Jadi hari kemarin, sudah dikirim ke BPOM, karena pakai surat pengantar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Biasanya, hasil dari uji lab itu, keluarnya setelah satu minggu sample makanan itu kita kirim,” kata Rita kepada Radar Sukabumi pada Rabu (28/02).

“Kebetulan tadi Pak Kabid-nya dari Dinkes ke sini. Dari Polres Sukabumi Kota, juga sama menanyakan sampel makanan, dan Dinkes tim surveilans-nya akan mengirimkan ke BPOM di Bandung Jawa Barat,” timpalnya.

Berdasarkan hasil tim surveilans ke lapangan, sambung Rita, diduga kuat puluhan siswa ini mengalami keracunan karena jajanan makanan tersebut. Namun, demikian untuk memastikan kebenarannya, pihaknya masih menunggu hasil dari cek lab uji sample makanan yang dikirimkan ke Bandung.

“Tadi juga ditanya, apakah anak-anak sebelum makan jajanan itu, mengkonsumsi makanan lain. Nah, jawabannya ada yang sudah sarapan ada juga yang belum sarapan,” bebernya.

“Tapi, kan untuk SDN Nangewer kejadian saat upacara pukul 07:30 WIB itu jadi mulai ada keluhan dan gejala. Jadi anak/anak jajan sebelum upacara, karena jam 08:00 WIB sudah di Puskesmas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun mengatakan, untuk mengusut tuntas dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa dari SD dan MI di wilayah Kecamatan Sukabumi ini, pihak Kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada pedagang yang menjual makanan tersebut.

“Iya, waktu kejadian juga sudah kami periksa pedaganya. Tapi, sudah dipulangkan lagi. Karena, memang kepentingannya hanya dimintai keterangan,” jelasnya.

Selain memeriksa pedagang, Polres Sukabumi Kota juga telah mengambil sample makanan bekersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, untuk dikirim ke BPOM Bandung. “Sample makanannya, memang sudah dikirim ke Bandung yah. Jadi, kita juga masih menunggu hasil uji lab-nya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *