SUKABUMI — Harga cabai di Pasar Semi Modern Cibadak, Kecamatan Cibadak, membuat para pedagang diprotes pembeli. Seorang pedagang di pasar semi modern Cibadak, Agus Suherman (46) mengatakan, harga cabai merah kini mencapai Rp100 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp50 sampai Rp60 ribu per kilogram.
“Kenaikannya, sudah ada beberapa pekan. Tapi, kenaikan harga mulai dirasa memberatkan hingga temus diharga Rp100 ribu itu, baru sekitar empat hari lau,” kata Agus pada Rabu (28/02).
Kenaikan harga cabai ini, sambung Agus, telah disebabkan oleh berbagai faktor. Selain, minimnya stok cabai dari petani, pengaruh cuaca yang tidak menguntungkan atau tidak menentu juga telah berpengaruh buruk terhadap petani cabai. “Iya, pasokannya kurang dan daya jual beli masyarakat juga kurang karena harganya naik,” paparnya.
Sebelum harga cabai naik, biasanya per hari ia bisa menghabiskan cabai yang dijual sebanyak 10 kilogram. Namun, setelah naik harganya, ia hanya bisa menjual di kiosnya terseebut sebanyak 3 kilogram per harinya. “Itu 3 kilogram juga tidak habis,” paparnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang baik untuk menekan tingginya harga cabai di pasae tersebut. “Iya, bukan hanya pembeli yang kasian, kami pun pedagang sebenarnya mengalami kerugian, karena harganya naik. Selain sulit mendapatkan barang, kami pun tidak jarang sering kena omongan atau protesan dari pembeli, khususnya dari kalangan ibu-ibu,” bebernya.
“Harapan pedagang mudah-mudahan harga kembali normal yah, dan masyarakat bisa membeli sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya.
Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Semi Modern Cibadak, Karma Fadillah (38) mengatakan, bahwa kenaikan harga cabai disebabkan karena panen petani telat, sehingga pasokan cabai menipis dan harga naik. “Rata-rata sekarang itu, pasokan cabai di setiap distributor menipis dan dampaknya harga cabai naik,” jelasnya.
“Iya, stok cabai di setiap distributor itu kurang, dan tidak sedikit juga ada petani yang mengalami gagal panen karena faktor cuaca,” timpalnya.
