Besok, Kereta Pangrango Mulai Uji Coba Lintasan, Tiga Titik ini Diwaspadai Longsor

Kreta Api Sukabumi
OPERASI : Kreta Api Sukabumi saat melintas jalur wilayah Kecamatan Kebonpedes pada beberapa tahun lalu.(foto FOTO : DENDI RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI — Kalau tidak ada halangan dan cuaca cerah, besok 20 Maret 2022, untuk pertama kalinya setelah berhenti, Kereta Api (KA) Pangrango Sukabumi – Bogor akan melakukan uji coba lintasan. Hal itu menyusul adanya rencana pengaktifan kembali KA Pangrango pada tanggal 28 Maret 2022 nanti.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman kepada Radar Sukabumi mengatakan, PT KAI ini sengaja akan melakukan uji coba lintasan pada 20 Maret 2022 itu, untuk melihat kesiapan rel Kreta Api Pangrango Sukabumi Bogor.

Bacaan Lainnya

“Jadi pada 20 Maret itu uji coba, tidak untuk masyarakat, kalau untuk masyarakat pada 28 Maret 2022, itu pun jika tidak ada kendala,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi pada Rabu (16/03).

Dalam uji coba lintasan ini, sambung Dedi, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi juga menyarankan kepada PT KAI untuk melakukan pengawasan dan deteksi dini perihal titik lokasi rawan longsor yang dijadikan lintasan jalur KA tersebut. Hal ini, sudah dirinya sampaikan kepada PT KAI sewaktu melakukan rapat pertemuan bersama perwakilan dari Balai Teknik per Keretaapian Jawa bagian barat di aula Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi pada beberapa waktu lalu.

“Terkait antisipasi bencana longsor yang menghambat jalur KA, sudah dijadikan kajian PT KAI untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan,” ujarnya.

Sementara untuk daerah Kabupaten Sukabumi yang rentan bencana longsor, tepatnya di lokasi lintasan KA, dirinya mengaku terdapat tiga titik. Yakni, di wilayah Parungkuda dan Cicurug serta wilayah Cibadak.

“Tapi untuk titik lokasi rawan longsor itu, belum kita ketahui secara rinci. Namun yang jelas ada di tiga kecamatan itu,” imbuhnya.

Bukan hanya itu, sebelum pengaktifan kembali jalur KA Pangrango Sukabumi Bogor, dirinya juga meminta kepada PT KAI untuk memprioritaskan pengkajian persimpangan sejalur atau rel Keeta Api yang dijadikan lintasan kendaraan roda dua dan roda empat.

“Posisinya di kita itu ada 13 titik, itu terdiri dari jalan nasional, jalan kabupaten, hingga jalan desa. Namun, kalau untuk kendala lainnya, secara umum tidak ada tapi secara teknis sedang dilakukan pengakajian,” imbuhnya.

Keberadaan KA Pangrango Sukabumi Bogor ini, sangat didambakan warga Sukabumi. Sebab, selain diyakini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, juga dapat meminimalisir terjadinya kemecetan arus lalu lintas jalur Sukabumi – Bogor. Terlebih lagi, akses lalu lintas jalur Cibadak – Cicirug itu, kerap sekali terjadi kemacetan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *