27 Titik Bencana Banjir dan Longsor, PMI Kota Sukabumi Terjunkan Puluhan Relawan

Relawan PMI Kota Sukabumi saat melakukan penanganan bencana longsor di Kota Sukabumi, Minggu (7/11).

SUKABUMI, RADAR SUKABUMI – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi mengakibatkan bencana alam berupa banjir dan longsor, Minggu (7/11). Berdasarkan data dari sementara kompilasi dari BPBD Kota Sukabumi pada pukul 19.51 WIB, bencana banjir dan longsor terjadi di 27 titik.

Lokasi tersebut tersebar di Kecamatan Gunugpuyuh, Warudoyong, Cikole, Citamiang, dan Cibeureum. Adapun rincian bencananya yakni longsor 10 titik, banjir 13 titik, rumah roboh dua titik dan pohon tumbang satu lokasi.

Bacaan Lainnya

Dalam giat evakuasi dan asesmen bencana alam tersebut, PMI Kota Sukabumi turut hadir dan terlibat. Puluhan relawan PMI Kota Sukabumi bersama relawan SAR Gabungan lainnya disebar siaga di 27 titik lokasi untuk melakukan penanganan sekaligus asesmen.

“PMI Kota Sukabumi sudah berkoordinasi dengan BPBD Kota Sukabumi dan menerjunkan puluhan personel relawan yang tersebar dibeberapa wilayah untuk membantu proses penanganan dan asessmen,” ujar Kepala Markas PMI Kota Sukabumi, Zaini kepada Radar Sukabumi, Minggu (7/11)

Zaini menjelaskan, PMI Kota Sukabumi mengerahkan personel relawannya untuk membantu proses evakuasi, penanganan dan asesmen. Salah satunya pembersihan material longsoran seperti yang dilakukan di rumah terdampak longsor atas nama Bapak Agus yang beralamat di kampung Situawi Pasir RT 03/11, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh yang mengakibatkan dinding rumahnya jebol terkena dampak material longsoran tebing di pinggir rumahnya

Selain itu, tambah Zaini, sejumlah relawan PMI juga membantu penanganan banjir dibeberapa lokasi yang disebabkan penyebab genangan dari luapan drainase, dan akibat luapan sungai karena debit air saat hujan deras sangat tinggi.

“Atas kondisi cuaca ini, kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagan menyusul akumulasi curah hujan tinggi dan kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini bisa memicu terjadinya bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang serta permasalahan kesehatan lainnya,” imbau Zaini mengakhiri. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *