KH Ahmad Sanusi Pahlawan Nasional, Tergambar di Buku Soekabumi The Untold Story

KH-Ahmad-Sanusi

SUKABUMI – Setelah melewati perjuangan cukup panjang, akhirnya Pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ulum Sukabumi, KH Ahmad Sanusi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Ia dinobatkan bersamaan dengan empat tokoh lainnya yakni Dr dr HR Soeharto dari Jawa Tengah, KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dr R Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat dan H Salahuddin bin Talabuddin dari Maluku Utara.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Umat Islam (DPD PUI) Kota Sukabumi, Munandi Shaleh mengatakan, perjalanan untuk sampai pada penganugerahan Pahlawan Nasional kepada KH Ahmad Sanusi tidak lah mudah. Butuh waktu yang begitu panjang. Pengajuan itu dimulai sejak 2009 lalu.

Bacaan Lainnya

Karena banyak persyaratan yang harus penuhi, beberapa kali tokoh ulama Sukabumi ini gagal mendapat gelar Pahlawan Nasional. Hingga akhirnya, penganugrahan pun diberikan pada tahun ini. “Alhamdulillah, dengan dianugerahkannya Pahlawan Nasional bagi K.H. Ahmad Sanusi, kami atas nama keluarga besar PUI mengucapkan syukur dan terimakasih. Baik kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi yang telah mensupport baik dari segi moril maupun materil,” ujar Munandi Shaleh, saat di hubungi Radar Sukabumi, Kamis (3/11).

Dikatakan Munandi, K.H. Ahmad Sanusi ini merupakan salah seorang tokoh yang mengkolaborasikan idologi kiri dengan idelogi kanan. Sehingga akhirnya menjadi ideologi Pancasila. Konsep pemikiran K.H. Ahmad Sanusi ini, wasathiyah yang berarti seimbang atau moderat.

Pemikiran Wasthiyah atau pun moderat yang dipegang teguhnya ini, merupakan bagian dari prinsip-prinsip nilai Ahlussunnah wajamaah yang menjung tinggi nilai keadilan, toleransi. Dimana, negara Indonesia ini beraneka ragam. “Semoga dengan penganugerahan Pahlawan Nasional ini, menjadi inspirator dan super hero bagi generasi saat ini dan masa yang akan datang,” pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengaku bahagia setelah mendapat kabar bahwa togoh kebanggaan Sukabumi secara resmi akan mendapat gelar Pahlawan Nasional. “Kami atas nama warga Kota Sukabumi sangat bergahagia. Apalagi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini melalui proses dan waktu yang sangat panjang,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Sukabumi ini berharap, anugerah yang diberikan kepada KH Ahmad Sanusi ini menjadi menjadi motivasi untuk melanjutkan kiprah perjuangannya dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Dimana terdapat figur asli Sukabumi yang dapat dijadikan contoh teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Semoga keluarga besar KH Ahmad Sanusi dapat menjadikan momentum terbaik ini untuk kembali “menghidupkan” jejak langkah pergerakan beliau. Sehingga, senantiasa bisa dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Sukabumi,” harap Fahmi.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Joko Widodo yang telah memberikan restu gelar Pahlawan Nasional kepada sosok KH Ahmad Sanusi. “Tentunya kebijakan beliau akan sangat dikenang oleh warga Sukabumi,” tambahnya.

Tergambar di Buku Soekabumi The Untold Story

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah mengaku berbangga dan bersyukur atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Ahmad Sanusi. Irman juga mengatakan, pihaknya turut terlibat dalam mengusulkan gelar kepahlawanan dalam buku yang dia terbitkan berjudul ‘Soekabumi The Untold Story’.

“Pertama, saya menyambut gembira dan bangga atas keputusan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional. Karena ini suatu hal yang diperjuangkan oleh masyarakat Kota Sukabumi, termasuk Yayasan Dapuran Kipahare,” kata Irman kepada Radar Sukabumi.

Sedikit mengulas tentang buku Soekabumi The Untold Story, Irman memaparkan bahwa buku tersebut dia tulis yang berisikan cerita-cerita penting yang tak terkisahkan tentang Sukabumi. Salah satunya perjuangan tentang KH Ahmad Sanusi dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan Sukabumi.

“Yayasan Dapuran Kipahare turut mengangkat kepahlawanan beliau dalam buku Soekaboemi The Untold Story, buku Kota Sukabumi menelusuri jejak masa lalu dan buku toponimi Sukabumi. Terakhir saya sempat sampaikan prioritas pengusulan beliau dalam rapat rencana pembentukan tim TP2GD Kota dan Kabupaten Sukabumi yang batal terbentuk. Diskusi tentang beliau juga dilakukan dengan Pak Munandi Saleh Ketua PUI,” bebernya.

Soekabumi The Untold Story

Lebih lanjut, Irman menjelaskan sudah banyak penelitian dan kajian tentang KH Ahmad Sanusi dari sejumlah referensi tertentu. Dengan banyaknya sumber kajian dan referensi baik dari keluarga maupun organisasi terkait, semakin menambah khasanah dan informasi literasi tentang ketokohan KH Ahmad Sanusi.

“Termasuk kami juga sempat melakukan penelitian. Beliau orang yang sangat cerdik untuk menghindari delik dalam melakukan ceramah, sehingga mau tidak mau pemerintah Belanda melakukan tuduhan bahkan saksi palsu untuk menjerat beliau. Bahkan ada fakta lain bahwa beliau sangat ditakuti oleh pemerintah Hindia Belanda. Karena proses penangkapan dilakukan rahasia, seolah dijebat di kawasan Batavia karena pengingkutnya sangat fanatik,” bebernya.

Irman juga menyebutkan sosok KH Ahmad Sanusi dikagumi karena sangat produktif dalam menciptakan karya. “Bahkan ketika beliau ditahan, diasingkan di Batavia, beliau masih tetap berkarya. Beliau sempat menerbitkan puluhan buku dan majalah,” ujarnya.

“Sehingga, menurut saya, semangat, kepintaran, kecerdikan dalam membuat strategi, keteguhannya, termasuk saat beliau menolak menjadi imam di DI/TII karena kecintaannya terhadap republik ini sangat besar.

Saya kira kita semua turut bangga dan izinkan kami mengucapkan selamat untuk keluarga KH Ahmad Sanusi yang sudah melakukan upaya bertahun-tahun. Ini merupakan hasil yang sangat diharapkan dan menjadi hadiah bagi Sukabumi karena satu-satunya pahlawa dari Sukabumi yang diangkat menjadi pahlawan nasional,” tandasnya. (cr3/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *