Korban Truk Pertamina, Peltu Marinir Suparno Tewas Bersama Istri, Tinggalkan Anak Semata Wayang

Pemakaman Peltu
Pemakaman Peltu Suparno dan istrinya di Jonggol (ist)

BOGOR — Peltu Marinir Suparno tewas bersama istrinya di kecelakaan maut Cibubur akibat rem blong truk Pertamina. Keduanya meninggalkan anak semata wayang bernama Bayu.

Anggota TNI AL, Peltu (Mar) Suparno (51) dan istrinya Priyastini (50) sudah dikebumikan di Pemakaman Taman Bahagia TNI AL, Kecamatan Jonggol, Bogor, Selasa (19/7).

Bacaan Lainnya

Peltu Suparno dan istrinya dimakamkan sekitar pukul 13.00 WIB usai disholatkan di Masjid Al-Muhajiri, Perumahan TNI AL, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Pemakaman dilakukan secara militer dengan Inspektur Upacara Letkol Laut (KH) Rapin A Wibowo.

Semasa hidupnya, Peltu Suparno merupakan seorang sahabat dan rekan kerja yang baik, serta pekerja keras.

“Orangnya baik sekali, pekerja keras. Jadi di kesatuan kami juga beliau terkenal orang yang baik. Kami pun merasa kehilangan dengan meninggalnya beliau,” kata Letkol Rapin A Wibowo.

Kepergian keduanya meninggal seorang anak laki-laki, Apriano Agus Sadewo (22).

Suasana duka menyelimuti kediaman anggota TNI AL Peltu Suparno di Kompleks TNI AL, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Peltu Suparno dan istrinya Priastini merupakan korban tewas akibat kecelakaan maut truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, pada Senin (18/7) kemarin.

Anak semata wayang Peltu Suparno, Bayu, tak kuasa membendung tangisnya saat melepas kepergian ayah dan ibunya ke liang lahat.

Sementara suasana di rumah duka, terlihat berjejer sejumlah karangan bunga, salah satunya dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono dan istri.

Selain itu, sejumlah perwira TNI AL turut melayat ke rumah duka. Salah satunya staf KSAL Letkol Rapim Atmoko Wibowo.

Pada kesempatan itu, Rapim mengenang sosok Peltu Suparno. Rapim menyebut, selama ini Peltu Suparno merupakan prajurit yang baik serta pekerja keras.

Menurut Rapim, tak ada yang menyangka atas meninggalnya Peltu Suparno. Pihak TNI AL, kata dia, sangat kehilangan sosoknya.

“Komunikasi saat kerja, kerja seperti biasa tidak ada firasat apa pun. Kesan kami setiap ada tugas pasti langsung dikerjakan. Kami sebagai atasan juga merasa kehilangan sosok beliau,” tutur Rapim.

TNI AL, lanjut dia, akan menanggung biaya pendidikan anak Peltu Suparno, yang saat ini masih kuliah.

Selain itu, kata dia, pihak Pertamina juga mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang menewaskan total 10 orang ini.

Pos terkait