Empat Rumah di Simpenan Hangus Terbakar

Empat rumah korban bencana kebakaran di Kampung Bojongasih, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, kemarin (9/1). (FOTO : FOR RADAR SUKABUMI)

SIMPENAN — Lagi-lagi, korsleting listrik jadi peyebab bencana kebakaran di Sukabumi. Kali ini, empat rumah warga di Kampung Bojongasih, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, hangus terbakar setelah dilalap si jago merah, kemarin (9/1) dini hari.

Meski tidak ada korban jiwa, namun korban mengalami kerugian materil hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

Seorang petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Simpenan, Ginanjar mengatakan, kebakaran yang menghanguskan empat rumah tersebut, merupakan rumah milik Uloh Saepuloh, Tandrik, Ami dan rumah kosong milik perkebunan.

“Kebakaran ini, terjadi sekira pukul 01.30 WIB. Berdasarkan pengakuan korban dan tetangganya, api pertama kali menyala di atap bangunan rumah kosong milik perkebunan.

Setelah itu, api langsung menjalar ke rumah milik Pak Uloh dan merembet ke rumah warga yang lainnya,” jelas Ginanjar kepada koran ini melalui telepon selulernya, kemarin (9/1).

Saat kebakaran, sambung Ginanjar, seluruh korban langsung bergegas keluar rumah dan menyelamatkan diri dari amukan si jago merah itu. “Setiba di lokasi kejadian, kondisi api sudah membesar. Api sulit dipadamkan lantaran bangunan rumah semi permanen terbuat dari material yang mudah terbakar,” imbuhnya.

Setelah mengetahui kejadian kebakaran tersebut, warga dan pemerintah setempat serta relawan kemanusian langsung berupaya memadamkan api. “Namun, selang 50 menit lamanya empat bangunan rumah semi permanen tersebut, hangus terbakar hingga nyaris rata dengan tanah,” timpalnya.

Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, berdasarkan peninjauan relawan BPBD dilapangan, kebakaran yang menghanguskan empat rumah warga di Kecamatan Simpenan tersebut, diduga kuat berasal dari korseleting listrik.

Sebab, saat kebakaran warga banyak melihat api pertama keluar dari atap rumah kosong milik perkebunan. “Iya, mungkin jaringan listrik yang berada di rumah kosong itu tidak terawat, sehingga mengeluarkan percikan api yang dapat berpotensi terjadinya kebakaran,” katanya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun seluruh keluarga korban ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp150 juta. Sebab, bangunan rumah beserta isinya hangus terbakar.

“Saat inim seluruh keluarga korban sudah dievakuasi untuk sementara waktu tinggal di rumah saudara terdekatnya. Sekarang seluruh korban bencana kebakaran itu, sangat membutuhkan pakaian, sembako, peralatan rumah tangga dan bahan bangunan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *