Mohon Dua Ratus

Handi-Salam
Handi-Salam

SORE lalu saya diajak teman untuk ngopi bareng dengan kenalannya. Tidak untuk membicarakan pekerjaan ataupun bisnis. Ini hanya sekedar silaturahmi biasa yang alakadarnya.

Kopi yang kami minum pun, harganya tak lebih dari Rp2 ribu. Tak, apa yang penting obrolan kami hangat dan bisa tertawa lepas.

Bacaan Lainnya

Obrolan kami tidak bertele-tele dan berputar-putar seperti para politikus. Sesekali saya harus fokus apa yang disampaikan, begitupun sebaliknya.

Keseriusan berkomunikasi baru muncul setelah kopi kami tinggal setengah. Dalam hati sesekali bertanya soal maksud dan tujuan saya diajak ngobrol.Bukankah dulu saya pernah bertemu, namun tidak secair pertemuan kali ini, jangan-jangan ada udang dibalik batu.

Sudahlah itu hanya prasangka buruk yang ngawur tak berdasar. Tak penting untuk dibahas soal itu, yang penting silaturahmi lancar. Memang ditengah situasi beracun membuat kita saling curiga, bingung, lelah, dan mungkin ikut-ikutan mengamuk, menyepi dan melatih pikiran untuk fokus.

Kehidupan bisa sangat menyenangkan, bisa sangat mengecewakan, terserah bagaimana kita memandang segala sesuatu.

Saya menyukai The Beatles, dan sepakat dengan kalimat dalam lirik lagu We Can Work It Out bahwa hidup ini sangat singkat dan sayang jika hanya digunakan untuk ribut dan bertengkar.

Ketika kesulitan, orang mengeluh. Ketika jalannya terlalu mudah, orang tidak percaya bahwa di dalam hidup ini ada jalan mudah. Kalaupun percaya, mereka tidak punya ketekunan melakukannya.

Padahal, yang diperlukan cuma meminta tolong menjelang tidur kepada malaikat penjaga, agar saat bangun pagi diberikan kesehatan dan semangat baru.

Kadang saya juga bingung ketika membaca buku karya pengarang terkenal Rusia Fyodor Dostoevsky yang ditulis pada 1868 ‘The Idiot’. Perasaan tuhan tidak adil dalam memberikan kebaikan kepada manusia terbantahkah.

Telalu lembut dalam menyampaikan maksud dan tujuan satrawan ini didalam Novel setebal 578 lembar. Gavril Ardalionovich yang bimbang diantara harga diri dan harta, Afanasy Ivanovitch dan Ivan Fyodorovitch yang menolong orang demi kepentingan pribadi, Lizaveta Prokofyevna yang terus berperilaku kekanakkanakan, Lebedyev yang senang dianggap kaya dan kenalan para orang terkenal, dan banyak tokoh lainnya yang semuanya bertolak belakang dari Sang Idiot yang jujur, baik, apa adanya, rendah hati, ramah, tidak berprasangka buruk, tidak bermuka dua, suka menolong, sabar, tulus serta beriman.

Terus saya bertanya siapakah sebenarnya yang idiot di antara kita saat ini?.

Tak penting, siapa yang tulus menolong tanpa ada kepentingan, tak penting mengaku kaya dan banyak kenalan orang kaya, tapi digunakan untuk membohongi.

Kalau begitu lebih baik menjadi Idiot tapi ada adanya dan selalu melakukan yang terbaik, meski dicaci dan dimaki hingga dicuriga. Namun, celakanya, kita tak benarbenar tau mana yang Idiot dan mana yang berpurapura Idiot.

Beberapa orang bisa selamat dan mampu mempertahankan kewarasan karena memiliki cukup pengetahuan untuk menolak dan mengambil jarak dari gencarnya kebohongan dan propaganda.

Ada banyak yang hanyut. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang yang kurang berilmu dan terbatas pengetahuannya memang golongan paling tidak kritis.

Mereka itulah mangsa paling empuk bagi para penghasut dan propagandis.
Mereka paling mudah t rance, dan kemudian memasrahkan diri pada hasrat-hasrat politik para juragan, yang mereka yakini sebagai penegak kebenaran.

Para juragan politik itu, Anda tahu, sama sekali tidak bekerja sama dengan jin. Kawan karib mereka adalah para penyedia nasi bungkus.

Ketika ada orang meminta doa restu untuk maju sebagai Calon pemimpin, faktanya bukan hanya sekedar doa restu saja. Tetapi sekaligus ‘memohon dua ratus’, karena ongkos menjadi penguasa itu mahal. Sikap
Afanasy Ivanovitch dan Ivan Fyodorovitch yang menolong orang demi kepentingan pribadi tidak bisa dihilangkan didalam demokrasi kita saat ini.

Karena segala sesuatu ujungnya pasti ‘Mohon Dua ratus’ Dulu, baru semuanya jalan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *