Harga Ayam Turun

SEPI PEMBELI: Pedagang daging ayam di pasar tradisional Panggeleseran nampak berleha-leha karena sepinya pembeli.

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com – Harga daging ayam potong di Pasar Tradisional Panggeleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar terus menurun. Hal ini akibat banyaknya stok daging dari para peternak sementara pembeli semakin menurun.

Seorang pedagang daging, Eem Nurhasanah (37) mengatakan, penurunan harga ayam ini dipengaruhi banyaknya stok ayam dari peternak.

Bacaan Lainnya

“Sekarang harganya turun menjadi Rp34 ribu dari Rp38 ribu perkilogramnya,” kata Eem kepada Radar Sukabumi, kemarin (19/6).

Menurutnya, penurunan harga tersebut terjadi lantaran stok daging ayam terus bertambah. Baik ayam yang kondisinya masih hidup maupun ayam yang sudah siap dimasak.

“Kalau untuk harga ayam hidup, harganya berada dikisaran Rp 18.200 perekornya,” ujarnya.

Meski saat ini harga daging ayam terus menurun, namun daya beli masyarakat justru menurun.

Ia pun mengaku, perhari biasanya menghasilkan Rp2 juta, namun saat ini hanya Rp1,4 juta.

“Mungkin waktunya berbarengan dengan momen tahun ajaran baru dan banyak sekolah yang merayakan kenaikan kelas. Sehingga warga tidak terlalu banyak belanja,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dan Tertib Niaga, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlaela menjelaskan, penurunan harga daging ayam ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Salah satunya akibat pasokan daging ayam yang didistribusikan para tengkulak ke pedagang di setiap pasar tradisional.

“Sehingga tidak heran bila saat ini harga daging ayam mulai stabil. Lantaran stok dagingnya sangat banyak. Terlebih lagi, warga yang membeli daging ayam sangat menurun dibandingkan bulan puasa dan lebaran kemarin,” katanya.

Berdasarkan pengamatan petugas DPKUKM Kabupaten Sukabumi, ujar Ela, penurunan harga daging ayam ini, sudah berlangsung setelah pasca perayaan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

“Penurunan harga daging ayam ini, berlangsung secara bertahap, mulai dari Rp40 ribu perkilogram menjadi Rp38 ribu dan saat ini menurun kembali hingga Rp34 ribu perkilogramnya,” timpalnya.

Ia menambahkan, harga daging ayam diprediksi akan mengalami kenaikan bila pasokan dari peternak sedikit dan permintaan pelanggan banyak. “Biasanya kalau stoknya sedikit, tapi pelanggan mintanya banyak, harga akan naik,” pungkasnya.

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *