JAKRTA – Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyampaikan bahwa dirinya memang hanya memiliki beberapa informasi terkait insiden tersebut.
Karena itu, dia menilai bahwa uji balistik penting untuk memastikan berbagai dugaan atau spekulasi soal asal muasal peluru yang sampai bersarang di lantai 13 dan 16 Gedung Nusantara I, Komplek Kantor DPR di Senayan.
Menurut Khairul proses uji balistik yang tengah dilakukan oleh aparat kepolisian menjadi salah satu kunci untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul pasca insiden tersebut.
Betulkah peluru itu berasal dari Lapangan Tembak Senayan? ”Iya, perlu penjelasan yang masuk akal,” kata dia kemarin. Hal itu, sambung dia, hanya bisa dijelaskan setelah uji balistik selesai.
Melalui uji balistik bisa diketahui riwayat proyektil sampai tembus ke ruangan legislator Partai Golkar dan Partai Gerindra. ”Laras apa yang mungkin memuntahkannya sejauh dan setinggi itu.
Kemudian bagaimana perjalanan si proyektil. Lempeng – lempeng aja atau nabrak sana – sini,” bebernya. Tentu juga perlu disandingkan dengan data hasil olah TKP yang menunjukan peluru menembus kaca dan objek lainnya.