LRT Palembang Terlalu Dipaksakan

JAKARTA – Light Rail Transit (LRT) Pelambang mogok tiga kali sejak dioperasionalkan pada 1 Agustus lalu. Kejadia itu dinilai akibat pemerintah terlalu terburu-buru sehingga memaksakan LRT langsung beroperasional.

Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, seharusnya butuh waktu 3 sampai 6 bulan untuk melakukan uji coba sehingga operasional dapat lancar dan tidak mogok.

Bacaan Lainnya

Seperti yang dilakukan pemerintah terhadap Mass Rapid Transit (MRT), padahal kereta telah didatangkan sejak Februari. Namun, hingga kini terus dilakukan uji coba. Sedangkan untuk di Palembang, untuk mengejar pelaksanaan Asian Games maka uji coba yang telah dilakukan hanya sebentar.

“Sebenarnya dari uji coba yang dilakukan, memang sudah layak LRT Palembang ini beroperasi, hanya saja agar dapat lancar dan tidak mogok butuh waktu,” katanya saat dihubungi JawaPos.com, kemarin (15/8).

Salah satu solusi yang diambil oleh pemerintah yakni membuat mitigasi, dan pemberitahuan agar pada saat kejadian mogok para penumpang tidak panik sehingga dengan mudah dapat diatasi oleh petugas LRT.

“Pemberitahuan ini sangat penting, bagaimana cara SOP-nya dan lain sebagainya sehingga masyarakat tidak panik, bila perlu diumumkan seperti pesawat terbang agar seluruh penumpang tahu,” tutupnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang, Suranto mengaku memang butuh waktu selama 6 bulan agar LRT ini berjalan dengan baik dan lancar. Namun, dengan ujicoba yang telah dilakukan saat ini bahwa LRT Palembang sudah layak untuk beroperasi.

Meskipun begitu, tentunya ini akan menjadi evaluasi pihaknya agar kejadian mogok ini tidak terulang kembali dikemudian hari. “Kami juga telah menyiapkan petugas agar penanganan ini dapat lebih cepat,” tutupnya.

 

(lim/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *