RADARSUKABUMI.com – CIKOLE– Dinas kesehatan Kota Sukabumi mulai melakukan pencegahan penyakit pasca terjadinya banjir bandang di beberapa wilayah. Sejumlah petugas pun turut dikerahkan untuk memantau kondisi terkini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Lulis Delawati mengatakan, kegiatan yang dilakukannya ini untuk menindaklanjuti efek yang diakibatkan oleh bencana banjir yang melanda Sukabumi akhir-akhir ini.
Menurut Lulis, saat ini kekhawatiran yang paling tinggi yang diakibatkan oleh musim hujan di Kota Sukabumi yakni penyakit demam berdarah (DBD). “Tidak hanya di Kota Sukabumi bahkan pada skala Nasional saja menjelaskan bahwa faktor cuaca dapat meningkatkan DBD,” kata Lulis kepada Radar Sukabumi, kemarin (16/1).
Ia mengungkapkan, pada bulan Desember 2018 terdapat kenaikan pasien DBD sampai dua kali lipat, bahkan pada bulan Januari pun menurutnya kembali mengalami peningkatan. Segala tindakan untuk mencegah terjadinya peningkatan DBD terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
“Banyak masyarakat yang mengira bahwa fogging atau pengasapan adalah solusi utama untuk membunuh nyamuk dan menghilangkan virus penyakit DBD, padahal itu bukan solusi utama,” tegasnya.Dia menyatakan bahwa fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa namun tidak membunuh jentik-jentik nyamuk.
Sehingga penggunaan fogging akan menjadi mubazir jika kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan waspada terhadap lingkungan tidak dilakukan oleh masyarakat. “Kita harus peduli terhadap lingkungan, karena jarak terbang nyamuk yang menyebarkan virus DBD ini bisa sampai 100 meter,” katanya.