Indonesia tanpa gelar di German Open 2018. Target satu gelar yang ditargetkan oleh Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) meleset.
Merah Putih hanya menempatkan satu wakilnya Fajar Alfian/M Rian Ardianto di partai puncak. Hasilnya, mereka harus menyerah atas duet Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko dua game langsung 16-21, 18-21.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti tentu merasa kecewa dengan hasil tersebut. Meski begitu, Susy tetap mengapresiasi kerja keras para pemainnya di lapangan.
”Haduh gemes juga sih, sayang sebenarnya. Mereka (Fajar/Rian) sudah bisa tampil di final dengan susah payah mengalahkan seniornya (Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Red),” ucapnya. Penampilan Fajar/Rian yang belum bisa konsisten masih menjadi pekerjaan rumah tim pelatih.
”Kematangan bermain, keberanian, dan power mereka harus lebih ditingkatkan. Sekaligus bekal persiapan mereka untuk menghadapi All England 14-18 Maret nanti,” imbuh peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu.
Selain ganda putra, Susy juga menyoroti sektor tunggal putra yang dinilai belum sepenuhnya matang. Memang, lawan-lawan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting memiliki kemampuan yang merata. Dengan persaingan yang ketat, kanjut dia, otomatis pemain harus lebih siap fokus dan konsentrsinya.